Teknologi Menghadirkan Layanan Kesehatan yang Lebih Baik

Teknologi Menghadirkan Layanan Kesehatan yang Lebih Baik

majalahtren.com – Teknologi Menghadirkan Layanan Kesehatan yang Lebih Baik. Royal Philips Multinational Company baru saja berbagi temuan laporan Indonesia Future Health Index (FHI) 2022 di acara diskusi media. Penelitian ini berfokus pada bagaimana teknologi dapat meningkatkan layanan kesehatan ke beberapa sektor komunitas.

FHI 2022 melibatkan hampir 3.000 responden di 15 negara, termasuk Indonesia. Acara ini menyajikan PIM Presman, presiden Philips Indonesia, yang menjelaskan temuan FHI 2022.

1. Pandemik percepat digitalisasi layanan kesehatan

PIM menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 menawarkan beberapa tantangan, seperti sumber daya, sistem, untuk penyediaan pemeliharaan di semua negara di dunia. Tantangan ini membuat penyedia perawatan medis harus berinovasi untuk terus menyediakan layanan kesehatan masyarakat.

Menurut laporan FHI, para pemimpin layanan kesehatan Indonesia memiliki visi positif terkait dengan dampak analitik prediktif pada layanan kesehatan. Sebagian besar percaya bahwa teknologi dapat memiliki dampak positif pada pengalaman pasien (93 persen), hasil kesehatan (90 persen) dan perawatan berbasis nilai (89 persen).

2. Evaluasi masih terus dilakukan

Acara ini juga mengundang Setiaji, kantor utama transformasi digital dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang diwakili oleh Patota. Dia mengatakan bahwa penggunaan teknologi dalam layanan kesehatan menyebabkan masalah baru. Layanan kesehatan berdasarkan teknologi masih dianggap kurang efisien.

Momen ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengevaluasi dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan rencana untuk strategi transformasi kesehatan digital 2024.

Saya berharap bahwa partisipasi beberapa bagian dapat membantu mendigitalkan layanan perawatan medis di Indonesia.

3. Kurangnya infrastruktur menjadi tantangan

Perbedaan geografis dalam penerapan teknologi untuk layanan kesehatan juga merupakan tantangan dalam digitalisasi layanan kesehatan. Infrastruktur teknologi di daerah perkotaan lebih berkembang daripada di daerah pedesaan. Ini membuat layanan kesehatan digital sulit dilakukan.

Untuk menanggapi tantangan ini, kepala Layanan Kesehatan Indonesia dalam laporan FHI memprioritaskan elemen dasar teknologi kesehatan digital. Lebih dari seperempat responden (26 persen) menyatakan bahwa peningkatan infrastruktur teknologi di fasilitas mereka adalah prioritas tertinggi.

Dibandingkan dengan rata -rata global (20 persen), para pemimpin layanan kesehatan Indonesia lebih cenderung memprioritaskan keamanan dan privasi data (31 persen). Ini juga mencerminkan keinginan untuk layanan kesehatan Indonesia untuk melindungi data sambil meningkatkan ekosistem teknologi.

4. Menggunakan data dalam layanan kesehatan

Selain semua tantangan yang mereka hadapi, laporan FHI 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (90 persen) percaya bahwa rumah sakit mereka memiliki teknologi yang diperlukan untuk sepenuhnya menggunakan data. Hingga 85 persen mengatakan bahwa data rumah sakit mereka cukup tepat.

Meskipun memiliki kepercayaan yang cukup tinggi dalam data, peraturan dan kewajiban hukum di Indonesia menjadi penghalang yang signifikan. Dari hasil investigasi, satu dari lima pemimpin (20 persen) menetapkan bahwa data dan peraturan adalah hambatan terbesar dalam penggunaan data yang efektif.

Selain itu, hingga 21 persen merasa bahwa kurangnya pengetahuan atau pemahaman karyawan tentang cara menggunakan data juga merupakan faktor penghambat.

5. Analisis prediktif berpotensi menyempurnakan layanan kesehatan

Selain penggunaan data, analisis prediktif dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan layanan kesehatan. Hingga 94 persen percaya bahwa analisis prediktif dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk membawa layanan yang memadai, untuk pasien yang memadai dan pada waktu yang tepat.

Selain itu, 83 persen responden percaya bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren, meningkatkan layanan dan mengurangi biaya. Keberadaan teknologi ini diharapkan melebihi ketimpangan kesehatan di Indonesia dan membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses.

Teknologi dalam layanan kesehatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan industri kesehatan di Indonesia. Meskipun tantangan yang mereka hadapi sudah cukup, aktor kesehatan percaya bahwa transformasi kesehatan dapat dicapai dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat secara umum.