Pasien Kanker Prostat Pulih Lebih Cepat dengan Bedah Robotik

Pasien Kanker Prostat Pulih Lebih Cepat dengan Bedah Robotik

majalahtren.com – Pasien Kanker Prostat Pulih Lebih Cepat dengan Bedah Robotik. Ketakutan terbesar perempuan adalah kanker serviks (leher rahim) dan kanker payudara, sementara ketakutan terbesar laki-laki adalah kanker prostat. Mengutip WebMD, prostat adalah kelenjar seukuran walnut atau kacang kenari yang terletak di antara kandung kemih dan penis.

Bedah robotik direkomendasikan untuk kanker prostat stadium awal. Keunggulannya banyak, salah satunya adalah lebih presisi dan tidak tremor (gemetar) seperti tangan manusia. Selain itu, pemulihannya lebih cepat dan rasa nyerinya lebih minimal.

Untungnya, teknologi bedah robotik telah tersedia di Indonesia, sehingga tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri. Salah satu pelopornya adalah Bunda Urology RSU Bunda Jakarta, yang pada Kamis (1/9/2022) menyelenggarakan virtual media briefing dengan tema “Robotic Radical Prostatectomy: Operasi Kanker Prostat bisa dengan Robotik, Mengapa Harus ke Luar Negeri?”.

Pembicara yang didatangkan adalah Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K), Ph.D, dan dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), Ph.D, FICRS. Keduanya adalah dokter spesialis urologi RSU Bunda. Simak, yuk!

1. Kanker prostat adalah penyebab kematian terbanyak kedua pada laki-laki

Kanker prostat dimulai saat sel-sel di kelenjar prostat tumbuh tak terkendali. Berdasarkan data dari GLOBOCAN 2018, terdapat 1.276.106 kasus baru kanker prostat dan menyebabkan 358.989 orang di seluruh dunia meninggal.

Menurut dr. Agus, penanganan kanker prostat berbeda tergantung stadiumnya. Kalau masih stadium awal, pembedahan dan radiasi adalah pilihan yang tepat. Namun, kalau sudah bermetastasis atau menyebar, kemoterapi dan terapi hormonal adalah jalan keluarnya.

2. Beberapa jenis pembedahan prostat yang umum dilakukan

Dokter Ponco menjelaskan dengan detail beberapa jenis pembedahan prostat yang tersedia saat ini. Seperti:

  • Prostatektomi Terbuka Sederhana: Penghapusan kelenjar prostat total dibuat merupakan sayatan untuk memasuki operasi dan dengan jelas melihat lokasi bedah.
  • Reseksi transuretral prostat (trud): Visualisasi prostat melalui uretra dan menghilangkan jaringan dengan electrocauter atau diseksi akut. Prosedur ini hanya untuk prostat yang volumenya kecil dan setengah (hingga 80 mL).
  • Laser Holm dalam prostat (Helep): Kombinasi karbon dioksida dan kelelahan aluminium Ititrium dengan neodymium (ND: YAG) untuk memotong dan menyebabkan jaringan secara bersamaan.
  • Greenlight: Energi fotoslektor laser hijau diserap oleh jaringan dengan kandungan oxyhemoglobin tinggi, seperti jaringan prostat.
  • Thulium Laser: Gunakan logam langka (Tulio) untuk menyediakan laser gelombang kontinu. Sangat efektif dan aman dibandingkan dengan prosedur lain, seperti holep dan curp, dalam hal kateterisasi, rawat inap dan penurunan hemoglobin.
  • Rezum: Penggunaan konversi energi uap air untuk mengikis jaringan prostat. Ini adalah prosedur invasif minimum dan dapat dilakukan di poli atau rumah sakit. Berlaku untuk semua area prostat, termasuk lobus menengah.
  • Atas: Paduan nikel-nitinol yang ditempatkan secara transuretrral di uretra prostat untuk mendapatkan tekanan pada lobus prostat obstruktif.
  • Pengacakan atau ablasi jet air: Operasi invasif minimal untuk pembesaran prostat jinak menggunakan saline (campuran natrium dan air klorida) tekanan tinggi. Prosedur ini tanpa sayatan menggunakan lengan robot yang mendukung balok air untuk menghilangkan kelebihan jaringan prostat.
  • Histotripsia: Teknologi non -invasif dan non -invasif menggunakan USG dengan denyut nadi untuk menghomogenisasi jaringan dalam volume target. Prosedur ini dapat menghancurkan kain prostat dengan presisi.
  • Terapi gelombang mikro transuretral (TUMT): Gunakan antena untuk mengirim gelombang mikro melalui kateter untuk memanaskan dan menghancurkan jaringan prostat. Prosedur ini tanpa anestesi umum berlangsung satu jam.
  • Embolisasi arteri prostat: Prosedur invasif minimum untuk mengurangi volume prostat ini tidak memerlukan rumah sakit dan anestesi umum. Dia biasa berurusan dengan perpanjangan prostat jinak.

3. Penggunaan robot di bidang kedokteran mengalami peningkatan

Operasi robot didefinisikan sebagai penggunaan sistem robot di bidang obat untuk membantu prosedur bedah. Ahli bedah masih berperan dalam aksi operasional, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam operasi robot.

Tindakan robot yang dilakukan termasuk biopsi (pengambilan jaringan) dan pembedahan. Menurut Dr. Agus, penggunaan robot di bidang kedokteran di wilayah Asia Pasifik telah meningkat setiap tahun.

Pada prinsipnya, dokter mengoperasikan lengan robot melalui tabel pengontrol. Melalui layar, dokter dapat melihat gambar tiga dimensi melalui kamera yang dipasang pada robot.

4. Bedah robotik memiliki banyak keunggulan

Tangan manusia dan lengan robot memiliki beberapa kesamaan, seperti mampu mempertahankan dan meraih, membuat gerakan fleksi dan ekstensi, serta gerakan adduksi dan penculikan. Namun, lengan robot lebih unggul karena stabil, bukan tremor, presisi, tepat dan efisien.

Keuntungan lain adalah bahwa ia dapat bergerak fleksibel ke 360 ​​derajat, yang melebihi batas alami boneka manusia. Layar tiga dimensi membantu ahli bedah untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas. Intinya, prosedur kompleks dengan tingkat kesulitan yang tinggi dapat diatasi dengan robot.

Apa manfaat yang dirasakan pasien? Nyeri dan bekas luka lebih minim dengan pemulihan yang lebih cepat. Selain itu, efek samping pasca operasi dan lebih sedikit darah. Namun, kurangnya operasi robot lebih mahal.