5 Tanda Dirimu Siap Menikah Secara Mental

Lifestyle77 Views

5 Tanda Dirimu Siap Menikah Secara Mental

majalahtren.com – 5 Tanda Dirimu Siap Menikah Secara Mental. Terkadang seseorang ingin menikah karena alasan yang luar biasa, bisa karena cinta, ingin punya anak, punya keluarga sendiri, dan lain sebagainya.

Meskipun kita semua bisa menentukan untuk menikah kapan saja selama mereka menginjak usia dewasa, kini tidak semua dari kita sudah siap mental untuk memulai sebuah pernikahan atau rumah tangga.

Jadi bagaimana kamu tahu jika dirimu itu siap untuk menikah atau tidak? mari kita bahas selengkapnya di bawah ini.

5 Tanda Dirimu Siap Menikah Secara Mental

1. Siap berkomitmen

Salah satu tanda dan gejala utama yang kamu persiapkan untuk menikah adalah siap untuk berkomitmen. Komitmen tidak selalu merupakan bakat alami, tetapi sesuatu yang ingin dipelajari dan dijadikan keterampilan. kamu tahu bahwa hubungan cinta tidak selalu yang terbaik tentang perjalanan yang manis dan menyenangkan, tetapi kamu juga harus melalui masa-masa sulit dan jatuh.

Jika kamu adalah tipe “meskipun semua permen dan asam dibuang”, itu pertanda dirimu tidak lagi siap untuk memutuskan untuk menikah. Jika kamu mampu melewati ujian dan cobaan hidup bersama dengan pasanganmu dalam pernikahan, kamu dapat menjadi orang yang sabar dan saling membantu, di situlah dirimu akan menyadari bahwa kamu akan siap untuk menikah.

2. Memiliki harapan yang masuk akal

Hidup dengan menggunakan harapan yang masuk akal, ini juga yang diinginkan dalam sebuah hubungan cinta apalagi pernikahan. Kamu mungkin juga membutuhkan suami yang kaya agar keberadaanmu nyaman, tetapi kamu juga harus siap saat dia mengalami kehancuran dan kesulitan keuangan.

Harapanmu bisa tiba-tiba terlempar ke tanah, dan jika kamu memilih untuk bertahan, itu pertanda bahwa dirimu itu siap untuk menikah. Jadi ekspetasi dengan sifat dan kebiasaan, tidak ada orang yang sempurna, Kamu biasanya tidak dapat mengharapkan dia untuk memberi dirmu bunga dan kue pada setiap ulang tahun atau hal seperti itu karena ada hal-hal penting yang lebih besar untuk dipikirkan.

3. Kenali dirimu sendiri

Ketika dirimu mampu memahami diri sendiri, mengenali apa yang kamu butuhkan dan inginkan dari seorang pasangan, lalu menyadari bahwa kamu tidak dapat bergantung pada orang lain untuk membuat dirimu tu bahagia, itu saat dirimu siap untuk menikah.

Kamu harus bangga dengan diri sendiri, dan ini adalah bekal penting untuk merasa lengkap dalam setiap hubungan dengan orang lain, baik dalam bentuk hubungan cinta, persahabatan atau yang lainnya. Pasangan tidak selalu dikatakan menciptakan kebahagiaanmu, tetapi menambah kebahagiaan dalam kebahagiaan dirimu saat menjadi lajang atau jomblo.

4. Memiliki alasan yang bersih

Kamu harus mengenali apa alasan keberadaanmu. Jika dirimu masih diselimuti status dan keinginan untuk tertawa dalam kebebasan untuk melakukan apapun, maka berarti itu tandanya dirimu belum siap untuk menikah. Mungkin ada berbagai faktor yang ingin dikompromikan dan dikorbankan saat mengambil keputusan untuk menikah.

Meskipun sekarang tidak semua kebebasanmu itu dapat diambil, masih ada kewajiban mutlak yang tidak boleh diabaikan, misalnya memilih untuk menyusui bayi mu di rumah dari pada pergi ke keluar bersama teman dan keluarga.

5. Tidak berharap pasanganmu berubah

Kamu diperlengkapi untuk menikah ketika kamu tahu betul bahwa kamu mungkin bersama orang yang bisa menjadi suami atau istri kamu selama sisa hidupmu. Apakah kamu diperlengkapi untuk menerima kekurangan dan kelemahan mereka sepanjang waktu sampai mati memisahkan mereka? Kira-kira itulah yang perlu kamu asumsikan.

Ketika kamu bertindak dan berpikir secara fleksibel, mengetahui bahwa ada kalanya pola pikir dan kepribadian pasanganmu akan membuat kamu kecewa dan marah, bagaimanapun pilihanmu untuk menjaga rumah tangga, itu bisa menjadi tanda bahwa dirimu sudah siap untuk menikah.

Karena pernikahan tidak selalu yang terbaik tentang cinta, tetapi banyak minat yang berbeda, maka dirimu pasti harus membandingkan dirimu apakah kamu mampu menjalani pernikahan atau tidak.