majalahtren.com – 7 Cara Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes. Pradiabetes adalah suatu kondisi ketika kadar glukosa cukup tinggi, namun tidak cukup tinggi untuk dianalisis sebagai diabetes tipe 2. Tidak memuaskan apa sebenarnya penyebab pradiabetes, tetapi ini terkait dengan resistensi insulin, yaitu ketika sel berhenti merespons insulin kimiawi.
Pradiabetes tidak selalu menyebabkan efek samping. Namun, beberapa orang mengalami penggelapan kulit di sekitar ketiak, leher, dan siku.
Pradiabetes dianalisis melalui tes darah langsung. Namun, ditentukan memiliki pradiabetes tidak berarti bahwa seseorang akan menderita diabetes tipe 2. Beberapa orang telah menemukan cara untuk mengobati pradiabetes dengan mengubah pola makan dan gaya hidup mereka. Kali ini, kami akan menyelidiki bagaimana pradiabetes dapat dicegah berkembang menjadi diabetes.
1. Lakukan tes darah
Setiap orang dengan pradiabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes daripada orang biasa. Halaman Kesejahteraan menyarankan mengunjungi kantor kesehatan untuk mendapatkan tes darah dasar guna mengevaluasi diabetes dan mendiskusikan bahayanya.
Kemudian, cari tahu langkah apa yang harus Anda ambil sekarang untuk menghindari atau menunda perkembangan diabetes tipe 2 dan penyakit terkait.
2. Terapkan pola makan sehat
Salah satu faktor pertaruhan untuk pradiabetes adalah mengonsumsi banyak sumber makanan yang tinggi lemak, kalori, dan gula, tanpa manfaat diet. Halaman Healthline menjelaskan, mengonsumsi pilihan makanan yang lebih baik dapat membantu memulihkan kadar glukosa menjadi normal. Ini dapat membalikkan pradiabetes dan membantu mencegah diabetes tipe 2.
Beberapa sumber makanan rendah lemak dan rendah kalori yang sangat bagus untuk mengatasi pradiabetes antara lain:
- Produk alami dengan karbohidrat kompleks.
- Sayuran.
- Daging tanpa lemak.
- Seluruh biji-bijian.
- Lemak sehat, seperti alpukat dan ikan.
3. Menurunkan berat badan ekstra
Bagi individu yang kelebihan berat badan, menjadi bugar bisa sangat berguna. Seperti yang dijelaskan di halaman WebMD, kehilangan sebanyak 5 hingga 10 persen dari berat badan seringkali sampai pada titik membawa kadar glukosa sekali lagi ke dalam jangkauan normal dan mencegah diabetes.
Untuk mencapainya, sebisa mungkin bungkus makanan dan kurangi jenis makanan yang tinggi lemak jenuh, gula dan pati. Selain itu, tingkatkan asupan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
4. Perhatikan apa yang kamu minum
Menonton apa yang Anda minum sama pentingnya dengan menonton apa yang Anda makan. Minum minuman yang meningkatkan gula, seperti pop, telah dikaitkan dengan resistensi insulin yang lebih tinggi dan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan pradiabetes.
Halaman Verywell Wellbeing mengusulkan untuk mengurangi kandungan gula dalam minuman atau bahkan menukar minuman manis dengan air. Ini karena air dapat membantu Anda merasa kenyang, yang membantu menurunkan berat badan eksekutif.
5. Mengurangi tingkat stres
Tekanan yang terus-menerus menekan sistem kebal dan memperluas pertaruhan untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dengan mengubah kebutuhan insulin, merujuk ke halaman Kesehatan. Pada beberapa orang, stres yang terus-menerus juga dapat memicu peristiwa hormonal yang meningkatkan rasa lapar.
Sulit untuk membuang sumber stres sepenuhnya. Namun, aktivitas seperti yoga, meditasi, membaca, menulis, mengarahkan, atau olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah penyakit.
6. Mengobati sleep apnea
Rest apnea telah dikaitkan dengan obstruksi insulin. Dalam kondisi ini, pernapasan terhenti terus-menerus sepanjang malam karena mengendurnya otot tenggorokan.
Indikasi rest apnea meliputi:
- Mengi berisik.
- Terengah-engah saat istirahat.
- Mencekik dalam istirahat.
- Bangun dengan sakit otak.
- Kantuk di siang hari
Perawatan biasanya termasuk menggunakan gadget untuk menjaga agar tenggorokan tetap terbuka selama istirahat. Anda juga dapat menggunakan mesin tekanan rute penerbangan positif konstan (CPAP) untuk menjaga rute penerbangan atas Anda tetap buka sepanjang malam.
7. Berhenti merokok
Komunitas untuk Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (CDC) mengukur bahwa orang yang merokok memiliki kemungkinan 30 hingga 40 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 daripada bukan perokok. Hal ini karena merokok dapat menyebabkan iritasi, yaitu menghambat kecukupan insulin dalam tubuh. Asap tembakau juga merusak sel, yang disebut kerusakan oksidatif, yang dikaitkan dengan risiko lebih tinggi menyebabkan diabetes.
Berhenti merokok dapat membantu memperbaiki kesehatan Anda dan mengurangi risiko penyakit terkait, seperti penyakit jantung. Mendapatkan arahan ahli dan bergabung dengan lingkungan setempat akan memudahkan Anda mencapai tujuan berhenti merokok.
Itu jauh untuk mencegah pradiabetes berubah menjadi diabetes. Bertekad untuk memiliki pradiabetes tidak berarti Anda akan mengembangkan diabetes tipe 2. Namun, Anda harus segera beralih ke kondisi tersebut, misalnya dengan mengikuti sistem di atas.