8 Masalah Gigi dan Mulut yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok

8 Masalah Gigi dan Mulut yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok

majalahtren.com – 8 Masalah Gigi dan Mulut yang Disebabkan oleh Kebiasaan Merokok. Seperti yang mungkin kita ketahui, merokok dapat menyebabkan pertumbuhan kanker, penyakit jantung, infeksi paru-paru, stroke, dan penurunan kematangan. Tidak hanya mempengaruhi organ dalam, merokok juga dapat menyebabkan berbagai masalah gigi dan mulut.

Berikut adalah beberapa masalah gigi dan mulut yang disebabkan oleh merokok. Tolong lihat ke bawah!

1. Keratosis perokok

Mengutip Bird Falls Dentistry, keratosis perokok adalah benjolan putih yang biasanya muncul di bagian atas mulut pada orang yang merokok. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, hal itu bisa menimbulkan risiko penyakit mulut di kemudian hari.

Tidak ada pengobatan khusus untuk keratosis perokok. Biasanya, dokter gigi akan mendorong pasien untuk berhenti merokok atau setidaknya mengurangi jumlah rokok yang dihisap.

2. Gigi kuning

Menurut ulasan yang diterbitkan dalam buku harian BMC General Wellbeing pada tahun 2005, lebih dari 28% perokok mengalami noda gigi sedang dan parah. Selain itu, mereka juga biasanya akan kecewa dengan warna giginya. Sebanyak 3.384 orang dewasa Inggris terlibat dalam ulasan tersebut.

Kecenderungan merokok meninggalkan noda kuning, coklat, coklat kusam, atau bahkan gelap. Keseriusan tergantung pada rentang dan frekuensi merokok.

3. Karies gigi

Menurut World Wellbeing Association (WHO), karies gigi terjadi ketika mikroorganisme di dalam mulut memproses gula untuk menghasilkan asam yang mendemineralisasi jaringan keras gigi (finish dan dentin). Satu lagi nama karies gigi adalah gigi busuk atau cekungan.

Bukan hanya makanan atau minuman manis yang bisa menyebabkan karies gigi, tapi juga rokok. Diumumkan oleh Your Dentistry Guide, item tembakau dapat menyebabkan lacquer (lapisan tepi gigi) terpisah. Secara umum, gigi busuk harus dicabut.

4. Bau mulut

Memiliki nama lain halitosis atau fetor oris, kondisi ini diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 4 orang di dunia. Penyebabnya banyak, mulai dari sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi, mulut kering, jarang membersihkan gigi, obat-obatan tertentu, hingga barang-barang tembakau.

Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam Diary of Innate Science, Science, and Medication pada tahun 2014, bau mulut dapat dialami oleh 80% orang yang merokok. Studi ini melibatkan 200 wanita dan 77 pria yang belajar di Sekolah Gigi dan Klinik Gian Sagar.

Bau mulut yang tidak sedap terjadi karena campuran sintetis dalam rokok berbaur dengan ludah. Demikian pula, merokok dapat mengurangi produksi ludah dan membuat mulut kering.

5. Penyakit gusi

Penyakit gusi disebabkan oleh pembentukan plak di sekitar gigi, yang dapat mengganggu gusi dan membuatnya merah, membesar, dan mengering. Terutama saat menyikat dan flossing (membersihkan sela-sela gigi dengan benang khusus).

Orang yang merokok umumnya akan mengalami penyakit gusi yang lebih serius dan cenderung kehilangan gigi. Ini karena merokok melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempersulit tubuh untuk melawan racun.

6. Kanker mulut

Berdasarkan survei yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Actuated Sicknesses 2019, terdapat lebih dari 180.000 kasus penyakit mulut di Asia Tenggara setiap tahunnya. Sekitar 90% dari mereka disebabkan oleh merokok dan menggigit buah pinang (betel nut).

Apa ciri-ciri pertumbuhan ganas rongga mulut? Yang paling terkenal adalah bercak putih atau merah yang muncul di penutup mulut atau lidah, luka yang tidak kunjung sembuh, kelainan pada mulut atau leher yang tidak hilang, mulut kering atau mati, kesulitan menelan, perubahan pada wacana (seperti gagap), untuk mengurangi bobot yang tidak masuk akal.

7. Penurunan sensitivitas rasa

Perokok memiliki banyak respon rasa yang lebih rendah daripada bukan perokok. Semakin serius ketergantungan nikotin, semakin rendah kesadaran rasa pada individu tersebut, sesuai penelitian yang didistribusikan dalam buku harian Tobacco Actuated Illnesses pada tahun 2017.

Taruhan perokok menjadi kurang gizi sangat besar, karena berkurangnya daya tanggap rasa menyebabkan mereka kehilangan rasa lapar. Kabar baiknya, kesadaran rasa akan pulih kembali jika mereka berhenti merokok.

8. Dry socket

Atau disebut osteitis alveolar, ini adalah kondisi di mana penyembuhan lambat dan sulit dilakukan setelah prosedur pencabutan gigi orang dewasa. Keterikatan kering lebih umum di mandibula dan rasa sakit bertahan selama tujuh hari.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Dentistry Diary (Basel) pada tahun 2022, perokok tembakau sering mengalami keterikatan kering setelah mencabut gigi. Taruhan keterikatan kering pada perokok adalah 13,2 persen dan hanya 3,8 persen pada bukan perokok.

Itulah beberapa masalah gigi dan mulut yang diakibatkan oleh rokok. Daripada mengalaminya nanti, berhenti merokok lebih baik!