5 Fakta Penting Vaksin BCG untuk Pencegahan Tuberkulosis

5 Fakta Penting Vaksin BCG untuk Pencegahan Tuberkulosis

majalahtren.com – 5 Fakta Penting Vaksin BCG untuk Pencegahan Tuberkulosis. D September 2022 lalu, pemerintah Indonesia menyampaikan keinginannya untuk mengikuti uji klinis imunisasi awal tuberkulosis (TB). Sistem pengujian dilakukan oleh Bill and Melinda Doors Establishment dan Welcome Trust. Menyinggung situs Indonesian Service of Wellbeing, negara ini menempati urutan ketiga dunia dengan jumlah kasus TBC terbanyak yakni mencapai 824 ribu.

Tak kalah pentingnya dengan melawan virus Corona, kita juga harus waspada terhadap infeksi TBC. Antibodi yang digunakan untuk menjaga atau melindungi tubuh dari penyakit TBC adalah imunisasi Bacille Calmette-Guerin atau BCG. Bagaimana antibodi ini berfungsi dan apakah ada kelompok tertentu yang sangat disarankan untuk mendapatkannya? Berikut klarifikasinya!

1. Siapa yang menciptakan vaksin BCG?

Antibodi BCG dibuat oleh dua peneliti Prancis bernama Albert Calmette dan Camille Guérin. Awalnya, antibodi ini dicobakan pada hewan di Lille, Prancis sebelum akhirnya diberikan kepada manusia.

Diumumkan oleh Diary of Clinical Medication pada tahun 2013, pengorganisasian antibodi BCG pertama kali dilakukan oleh Benjamin Weill-Halle yang dibantu oleh Raymond Turpin di klinik Charité di Paris. Antibodi BCG diberikan secara oral kepada bayi yang ibunya menderita TBC.

2. Komposisi vaksin BCG dan bagaimana memperolehnya

Antibodi BCG menggunakan mikroorganisme hidup yang dipersempit (imunisasi yang dilemahkan) yang sepenuhnya bertujuan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh tanpa membuat infeksi pada orang yang mendapatkan imunisasi. Dikutip dari Antibody Information Undertaking Oxford Immunization Gathering, imunisasi BCG yang digunakan di Inggris menggunakan Mycobacterium bovis. Ini adalah bakteri yang menyebabkan TBC pada makhluk, seperti sapi.

Masih mengacu pada sumber yang sama, imunisasi BCG yang digunakan di Inggris juga mengandung bahan-bahan sebagai berikut:

  • Garam natrium, kalium, dan magnesium
  • gliserin
  • Ekstrak jeruk

Sintesis atau kemungkinan merek antibodi BCG yang digunakan oleh negara lain mungkin berbeda dengan imunisasi BCG yang digunakan di Inggris. Kita bisa bertanya kepada dokter terlebih dahulu, terutama jika anak atau orang yang bersangkutan memiliki masa lalu yang penuh dengan kepekaan. Perlu diketahui bahwa antibodi BCG merupakan salah satu vaksinasi wajib selain polio dan hepatitis yang diberikan pada bayi dan anak kecil di Indonesia.

3. Kelompok yang disarankan untuk memperoleh vaksin BCG

The Habitats for Infectious Prevention and Anticipation in the US (CDC) menyatakan bahwa imunisasi BCG tidak digunakan atau digunakan secara luas di AS. Namun, umumnya diberikan kepada bayi dan anak kecil yang tinggal di negara di mana kasus TB normal. Selain bayi dan anak kecil, tenaga medis yang bekerja di negara dengan angka TB tinggi juga dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi BCG.

Anak-anak yang dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi adalah mereka yang memiliki hasil tes kulit TB negatif, tinggal dengan wali yang menderita penyakit TB, atau calon wali yang memiliki perlindungan turun-temurun dari obat TB. Obatnya adalah isoniazid dan rifampisin. Baik anak maupun orang dewasa yang akan mendapatkan antibodi harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.

Mengutip situs Badan Penyelenggaraan Makanan dan Obat-obatan Republik Indonesia (BPOM), seseorang dengan riwayat penyakit atau kondisi kerja seperti di atas wajib mendapatkan imunisasi BCG, terutama jika anak tidak mendapatkan imunisasi BCG. antibodi.

  • Anak dan bayi baru lahir (0 tahun) yang tinggal di daerah dengan laju kasus TB tinggi lebih dari 40 per 100 ribu penduduk.
  • Usia 0-16 tahun tinggal bersama wali atau kakek nenek yang lahir di wilayah dengan kasus TBC tinggi.
  • Pemula (pemukim) dewasa di bawah 16 tahun dan baru hamil atau hidup lebih dari 90 hari di daerah dengan kasus TB tinggi.
  • Fakultas klinis bekerja dengan pasien yang terkontaminasi.
  • Orang dewasa yang berusia di bawah 35 tahun yang panggilannya terkait dengan makhluk, misalnya dokter hewan, bekerja dengan makhluk yang rentan terhadap penyakit oleh organisme mikroskopis penyebab tuberkulosis.
  • Orang dewasa berusia di bawah 36 tahun yang kontak langsung dengan penderita TBC paru dinamis.
  • Orang dewasa yang bekerja di fasilitas penahanan, panti jompo, dan kamp-kamp buangan seperti rumah sakit jiwa.
  • Orang dewasa berusia di bawah 35 tahun dan ingin bekerja atau tinggal di negara dengan tingkat TB tinggi.

4. Efek samping setelah mendapatkan vaksin BCG

Efek sekunder yang dapat terjadi setelah mendapatkan antibodi BCG menurut situs Administrasi Kesejahteraan Publik Inggris meliputi:

  • Merasa pegal di bagian tubuh yang diinfuskan imunisasi
  • Mengalami demam dan nyeri otak
  • Perluasan organ di bawah ketiak pada lengan yang mendapat infus
  • Jejak infus dapat menyebabkan bekas luka

Respons yang tidak biasa yang dapat terjadi setelah imunisasi meliputi:

  • Hipersensitivitas (respons rentan yang sangat tidak baik, seperti naik-turun, sakit, kesulitan bernapas, dan ruam kulit)
  • Terkontaminasi dengan TBC
  • Iritasi tulang

5. Panduan untuk orang dewasa mengenai TBC setelah vaksin

Imunisasi BCG yang diberikan kepada anak dapat memberikan perlindungan hingga 80% dari pertaruhan tertular TBC, terutama untuk jenis meningitis TBC. Halaman Administrasi Kesejahteraan Publik Inggris menambahkan bahwa imunisasi BCG kurang meyakinkan dalam melindungi orang dewasa dari pertaruhan menyebabkan tuberkulosis paru.

Beberapa tahapan yang bisa kita terapkan secara rutin untuk menjaga diri kita dari TBC adalah dengan cara:

  • Memastikan sirkulasi udara di dalam rumah berjalan dengan baik, misalnya membuka jendela setiap hari.
  • Cobalah untuk tidak merokok.
  • Jauhi kontak langsung dengan penderita TBC.
  • Segera hubungi dokter jika Anda memiliki penyakit lain, misalnya HIV atau diabetes dan curiga Anda tertular TBC.
  • Jika Anda akhirnya mengalami penyakit seperti batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 3 minggu), atau baru sembuh dan kemudian sakit lagi, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Latihlah secara teratur untuk membersihkannya sesekali dengan pembersih dan air.
  • Jika Anda pingsan, selalu kenakan penutup untuk mencegah penularan dan jangan beraktivitas di luar rumah.
  • Makan makanan bergizi untuk menjaga kekebalan tubuh.

Laman WebMD mengatakan seseorang yang memiliki mikroorganisme TBC di dalam tubuhnya namun tidak aktif, tidak dapat menularkan TBC ke orang lain. Namun, dokter akan tetap meminta orang tersebut minum obat untuk mencegah mikroba TBC aktif. Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap TB inert atau mikroorganisme TB yang menganggur, orang tersebut perlu melakukan tes kulit TB atau tes darah untuk TB di puskesmas atau UGD terdekat.

BCG sangat penting untuk program inokulasi pada bayi dan anak kecil. Meskipun antibodi ini kurang efektif melindungi orang dewasa dari TB paru, antibodi ini dapat melindungi bayi dan anak kecil dari meningitis TB.

Orang dewasa dapat mempraktikkan gaya hidup sehat untuk menghindari tuberkulosis. Mulai dari tidak merokok, menggunakan kerudung saat pingsan, dan segera pergi ke dokter jika batuk tidak berhenti atau disertai nyeri dada.