Bahaya Cupang Leher Benarkah Sebabkan Stroke dan Kematian

Bahaya Cupang Leher Benarkah Sebabkan Stroke dan Kematian

majalahtren.com – Bahaya Cupang Leher Benarkah Sebabkan Stroke dan Kematian. Memberikan cupang seringkali dilakukan sambil menikmati momen-momen sensual dengan pasangan Anda. Jejak merah yang tertinggal di kulit adalah ‘indikasi pemujaan’ yang eksotis. Kegiatan ini memberikan kesan yang luar biasa, jadi Anda mungkin tidak mengantisipasi bahwa cupang leher yang berisiko akan dirusak.

The Huffington Post merinci bahwa seorang lansia berusia 17 tahun di Meksiko telah meninggal dunia. Alasannya, pembekuan darah di cupang sebelumnya mengalir ke otak, memicu stroke. Menurut dokter yang merawatnya, kejadian tersebut merupakan akibat dari pengukuran kekasihnya. Mengapa?

Apa itu cupang leher?

Sebenarnya, cupang hanyalah luka. Mirip seperti ketika bagian tubuh lain menemukan meja. Namun, luka pada cupang adalah akibat dari ciuman, hisapan, atau makanan ringan. Cupang biasanya tidak ada di leher, bisa juga di area kulit rapuh lainnya, seperti dada atau lengan.

Dalam istilah klinis, cupang disebut ekimosis, eritema, hematoma, purpura, atau petechiae. Semua menunjukkan jenis cedera yang dibingkai dari cedera kecil.

Saat Anda atau pasangan mencium dengan keras, menghisap, atau menggigit daerah kulit yang rapuh, hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah kecil atau pembuluh darah pecah. Memang hal ini pada akhirnya menyebabkan bintik-bintik merah pada kulit.

Beberapa orang mungkin mendapatkan stempel merah lebih efektif daripada yang lain. Diungkap Healthline, seseorang yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti ibuprofen, bisa saja lukanya semakin parah tanpa ada masalah. Seperti itu, dia bisa mendapatkan bekas luka cupang yang lebih besar dan lebih kuat.

Ada fantasi yang menghubungkan cupang leher dengan masalah medis tertentu. Tercatat menjadikannya sebagai indikasi TBC, radang usus, hingga pertumbuhan ganas.

Namun perlu diperhatikan bahwa luka cupang baru muncul setelah melakukan aktivitas seperti menggerogoti. Sementara itu, dalam keadaan sulit lainnya, cedera bisa muncul kapan saja tanpa hilang sebelumnya oleh jenis foreplay ini.

Bahaya cupang leher, benarkah bisa menyebabkan stroke hingga kematian?

Tidak hanya kasus di Meksiko, New Zealand Clinical Diary juga merinci kasus seorang lansia berusia 44 tahun yang dilarikan ke klinik darurat karena alasan yang membingungkan. Wanita itu kehilangan kemampuan untuk menggerakkan lengannya.

Sejak awal, para ahli tidak tahu mengapa wanita malang itu menderita serangan jantung. Namun, setelah penilaian lebih lanjut, ditemukan luka di leher karena cupang. Tarik dalam arah yang mendasar ini, membuat pembekuan darah yang memicu stroke kecil.

Dari penjelasan di atas, rasanya bisa dibenarkan jika cupang benar-benar bisa menyebabkan stroke. Cupang yang kuat membuat pembuluh darah pecah di bawah tekanan tarikannya. Aliran darah juga mengalir keluar (di bawah kulit) sehingga menyebabkan pembengkakan di bagian luar.

Diumumkan oleh Reverse, bahaya yang muncul bergantung pada area cupang yang diberikan. Cupang menjadi berisiko bila dilakukan pada aliran darah primer atau vena karotis. Vena ini bertanggung jawab untuk memasok darah ke otak, wajah, dan leher. Menerapkan tekanan pada aliran ini dapat membentuk kelompok.

Kemudian, koagulasi mengalir ke jantung dan menyumbat aliran darah, yang dikenal sebagai stroke. Dalam kasus ringan, gumpalan dapat diobati dengan warfarin atau antikoagulan lain sehingga harus segera hilang.

Selain itu, Anda harus tahu tentang efek samping setelah mendapatkan cupang. Misalnya, luka yang tidak kunjung hilang setelah setengah bulan, terasa sangat perih, hingga muncul simpul di sekitar bekas cupang.

Efek samping ini bisa menunjukkan penyakit, termasuk penyakit darah atau kebingungan pengentalan darah. Bagaimanapun, pertaruhan untuk mengejar cupang leher ini kecil. Meski bisa berhasil, stroke pasca cupang tidak normal. Penyakit sebelumnya, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes juga memengaruhi risiko stroke.

Dalam kondisi normal, cupang seharusnya tidak menimbulkan konsekuensi yang merugikan selain pembengkakan. Meskipun demikian, penting untuk mengasosiasikan kehadiran dengan masalah pembuluh darah lain yang membuat seseorang berisiko tinggi terkena stroke setelah cupang, mengirimkan WebMD.

Mencari cara yang aman, sebisa mungkin untuk menghindari risiko cupang leher dengan melakukannya di area yang tidak dialirkan oleh lorong utama. Bagikan kepada pasangan Anda agar tindakan jarak dekat ini tidak merusak kesehatan Anda.