majalahtren.com – Tips Meredakan Jerawat yang Aman untuk Ibu Hamil. Kulit pecah selama kehamilan adalah kondisi yang khas. Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan kulit berjerawat.
Peradangan kulit adalah salah satu perubahan kulit yang paling dikenal luas yang terjadi selama kehamilan, menurut American School of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Banyak obat radang kulit yang dijual bebas dan resep obat jerawat juga tersedia. Namun, ibu hamil mungkin khawatir menggunakan produk ini.
Memang, ada beberapa cara yang aman untuk mengelola peradangan kulit untuk ibu hamil. Yuk, simak bersama!
1. Mulailah dengan perawatan diri yang baik
Diumumkan oleh WebMD, untuk mengatasi peradangan kulit selama kehamilan, mulailah dengan perawatan diri yang baik. Ini dapat mencakup:
- Bersihkan bagian yang bermasalah dengan bahan pembersih wajah yang lembut. Gunakan dua kali sehari. Bersihkan secara manual dan dengan pembersih lembut dan air hangat. Jauhkan dari barang-barang tertentu, misalnya pembersih wajah dan astringents karena dapat mengganggu kulit, yang dapat memperparah peradangan kulit.
- Rambut yang sempurna secara konsisten. Dengan asumsi jerawat biasanya akan muncul di garis rambut, cuci rambut Anda setiap hari.
- Cobalah untuk tidak menusuk atau menghancurkan jerawat karena dapat menyebabkan kontaminasi atau meninggalkan bekas.
- Jauhkan dari kejengkelan. Usahakan untuk tidak menggunakan produk perawatan kecantikan yang licin, tabir surya, hair item, atau concealer peradangan kulit. Gunakan produk yang berbahan dasar air atau non-komedogenik, dan itu berarti mereka lebih enggan memicu jerawat radang kulit.
- Fokus pada apa pun yang menyentuh wajah Anda. Rambut, meletakkan tangan atau barang lain di seluruh tubuh, topi, atau pakaian ketat dapat memicu jerawat, terutama saat Anda berkeringat. Keringat dan minyak bisa menambah peradangan kulit.
2. Obat jerawat yang boleh dan tidak boleh dipakai
Menurut American Foundation of Dermatology Affiliation, sulit untuk mengeluarkan apa pun yang dilindungi untuk mengobati peradangan kulit saat hamil. Para ilmuwan tidak memberikan obat kepada ibu hamil, sehingga tidak ada pemeriksaan yang menentukan apa yang terjadi ketika ibu hamil menggunakan obat tersebut.
Hal-hal yang telah diketahui dari penelitian berasal dari makhluk dan wanita yang telah menggunakan obat radang kulit saat hamil. Dari sini, para ahli telah mempelajari hal-hal di bawah ini tentang obat jerawat.
- Adapalene: Kebanyakan spesialis menyarankan untuk menangguhkan perawatan ini selama kehamilan.
- Agen anti-infeksi (dioleskan ke kulit): Dianggap terlindungi untuk Mengoleskan klindamisin selama kehamilan. Sebelum menggunakannya selama kehamilan, sangat ideal untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau dokter kulit terlebih dahulu.
- Anti-mikroba (oral): Cefadroxil adalah anti-mikroba yang dapat membantu membersihkan kulit berjerawat yang serius. Investigasi makhluk hamil diberikan banyak anti-toksin ini, spesialis belum melihat gurun kelahiran. Agen anti-infeksi yang sering digunakan untuk mengobati jerawat, seperti azitromisin dan klaritromisin, tampaknya juga, bagaimanapun, dilindungi selama kehamilan. Namun, beberapa wanita memiliki bayi dengan gurun kelahiran saat mengambil salah satunya. Tidak diketahui secara spesifik apakah agen anti-infeksi menyebabkan kelahiran menyerah.
- Korosif azelaic: Ini dianggap aman untuk digunakan selama kehamilan. Dalam studi makhluk, para ilmuwan belum melihat pelarian kelahiran.
- Benzoil peroksida: Sering ditemukan dalam obat jerawat yang dijual bebas, para ahli mengatakan penggunaan dalam jumlah terbatas aman. Oleh karena itu, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter kandungan atau dokter kulit sebelum menggunakannya.
- Dapson: Dalam studi makhluk, obat ini tidak menyebabkan gurun kelahiran. Meskipun itu adalah informasi yang luar biasa, tidak banyak data tentang apa yang terjadi ketika ibu hamil meminumnya. Ini adalah perawatan kulit berjerawat yang lebih mutakhir. Selanjutnya, dokter menyarankan dokter untuk sangat berhati-hati saat memberikan dapson kepada wanita hamil.
- Perawatan laser dan cahaya: Laser telah digunakan untuk mengobati penyakit pada wanita hamil dengan aman. Oleh karena itu, laser dianggap baik-baik saja untuk wanita hamil. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menggunakan obat laser atau ringan untuk kulit berjerawat saat hamil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kulit. Ada banyak jenis obat laser dan cahaya. Beberapa memerlukan resep desensitisasi yang dapat mempengaruhi anak.
- Asam salisilat: Sering ditemukan dalam obat jerawat yang dijual bebas, asam salisilat sebagian besar dianggap aman jika digunakan sementara. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter kandungan atau dokter kulit Anda sebelum menggunakannya selama kehamilan.
- Tretinoin: Kebanyakan spesialis menyarankan untuk menghentikan pengobatan ini selama kehamilan.
3. Pengobatan rumahan
Menyimpulkan Healthline, ada beberapa obat jerawat rumahan yang dianggap aman untuk ibu hamil.
1. Cuka apel
Campurkan cuka sari apel mentah tanpa filter dengan tiga bagian air sulingan, perbandingannya adalah 1:3. Ini akan membuat toner yang kaya akan senyawa biasa dan asam alfa hidroksi.
Basahi bola kapas dalam campuran cuka jus apel yang sudah dilemahkan dan oleskan ke kulit untuk menahan minyak.
Melemahkan cuka jus apel dengan air sulingan sangat penting. Dengan asumsi kekeringan di atas terjadi, perawatan ini harus dihentikan. Cobalah untuk tidak melibatkan cuka murni pada kulit karena sangat asam dan dapat menyebabkan konsumsi.
2. Baking soda
Memanggang minuman ringan mengeringkan minyak pada kulit dan mempercepat penyembuhan, tetapi biasanya tidak disarankan oleh ahli kesehatan karena dapat merusak kulit dan menghilangkan minyak pertahanan yang signifikan. Ini mungkin paling baik digunakan sebagai pengobatan spot untuk peradangan kulit.
Anda bisa mencampurkan satu sendok makan minuman ringan kue dengan satu sendok makan air. Oleskan ke setiap jerawat, bukan seluruh wajah. Biarkan hingga kering sebelum dibersihkan.
3. Jeruk nipis atau lemon
Asam alfa hidroksi ditemukan dalam produk organik jeruk seperti lemon dan limau. Ketika lemon atau jeruk nipis dioleskan ke kulit, itu membantu membuka pori-pori dan menghilangkan sel-sel kulit mati. Sifat astringen dan antibakteri ini membuatnya menjadi exfoliant yang menarik.
Peras jus dari lemon atau jeruk nipis dan oleskan langsung ke tempat dengan bola kapas. Biarkan selama 10 menit atau sampai kering, lalu bilas dengan air dingin.
4. Madu
Madu memiliki sifat antibakteri dan desinfektan, juga mempengaruhi kulit. Sebelum menggunakannya, bersihkan dengan air hangat. Oleskan madu secara langsung ke area kulit berjerawat, diamkan selama 20-30 menit. Bersihkan dengan air hangat.
5. Minyak kelapa
Sesuai laporan 2018 di Global Diary of Sub-atomic Sciences, minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Minyak kelapa juga dapat memberikan efek menenangkan pada kulit dan mudah dicerna.
6. Mentimun dan oatmeal
Mentimun dan sereal memiliki sifat mitigasi dan pendinginan kulit.
4. Mencegah jerawat saat hamil
Peradangan kulit selama kehamilan adalah kondisi khas yang biasanya menetap setelah mengandung anak. Dengan cara ini, strategi yang paling aman adalah manajemen kesehatan kulit yang baik. Berikut ini cara mengobati kulit berjerawat saat hamil tanpa obat:
- Batasi mencuci atau berpotensi membersihkan hingga dua kali sehari dan setelah berkeringat banyak.
- Saat membersihkan wajah, gunakan bahan pembersih yang lembut, tanpa minyak, bebas alkohol, dan tidak kasar.
- Gunakan q-tip atau waslap untuk membersihkan dengan hati-hati (namun ganti dan gunakan kain atau bantal yang sempurna setiap kali).
- Setelah dibersihkan, bilas kulit Anda dengan air hangat, lalu bersihkan dengan hati-hati dan oleskan lotion.
- Jauhkan dari pembersihan yang berlebihan. Ini bisa membanjiri organ minyak kulit.
- Pembersih secara konsisten. Dengan asumsi Anda memiliki kulit licin, mencucinya secara konsisten sangat ideal. Jauhi mousse rambut halus atau minyak yang dekat dengan garis rambut.
- Ganti sarung bantal sesering mungkin.
- Jauhkan tangan Anda dari wajah karena ada mikroba di jari Anda.
- Gunakan headphone. Cobalah untuk tidak mendekatkan telepon ke wajah Anda.
- Jauhkan dari paksaan untuk menekan atau memencet jerawat. Ini dapat menyebabkan bekas luka peradangan kulit yang tahan lama. Dengan asumsi Anda telah menghentikan pori-pori, dapatkan perawatan wajah yang mahir.
Perubahan kulit selama kehamilan adalah hal yang normal. Beberapa wanita hamil mungkin mengalami masalah kulit yang lebih serius, sementara yang lain tidak mengalami masalah peradangan kulit yang parah.
Beberapa obat radang kulit yang dijual bebas dapat digunakan dengan aman oleh ibu hamil. Namun, ibu hamil harus menghindari retinoid dan obat jerawat saat hamil atau menyusui. Spesialis mungkin menyarankan obat-obatan untuk kulit kehamilan tanpa henti atau ekstrim.