majalahtren.com – Menanam Tanaman tanpa Tanah yang Luas. Kota Jakarta merupakan salah satu kota yang kekurangan ruang terbuka hijau. Hal ini disebabkan padatnya bangunan, baik rumah maupun kantor, sehingga hampir tidak ada ruang kosong yang bisa digunakan untuk menanam tanaman hijau. Lebih buruk lagi, kota besar seperti Jakarta menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat besar.
Kelangkaan tanaman hijau membuat penyerapan gas rumah kaca di kota-kota besar menjadi minim. Sehingga gas rumah kaca yang dihasilkan langsung terbuang dan terkumpul di atmosfer yang menambah lapisan gas rumah kaca lagi yang selanjutnya membuat suhu bumi meningkat.
Metode hidroponik dapat dijadikan sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Bercocok tanam hidroponik merupakan metode penanaman yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam melainkan media alternatif seperti arang, sekam, spons bahkan udara. Nutrisi makanan bagi tanaman yang diperoleh dari ganha pada metode tama konvensional diganti dengan memberikan nutrisi bagi tanaman melalui media air yang telah ditambahkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Untuk menerapkan metode tanam hidroponik, kita hanya membutuhkan rockwool untuk penyemaian benih yang bisa dibeli di toko pertanian. Kemudian, media tanamnya bisa menggunakan sekam bakar, ikat kelapa dan bahan lain yang lembab.
Cara tanam ini lebih mudah dibandingkan pola tanam konvensional. Selain itu tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga bisa dilakukan di pekarangan rumah dengan lahan terbatas dan juga hemat air. Cara tanam ini juga memungkinkan tanaman tumbuh dimana saja dan kapan saja karena tidak bergantung pada tanah dan musim. Dengan hidroponik, masyarakat bisa memanfaatkan atap bangunan untuk lahan pertanian. Kegiatan pertanian dengan metode ini dapat membantu menyerap gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara di perkotaan untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.
