3 Penyebab Air Ketuban Keruh Ibu Hamil Wajib Waspada

3 Penyebab Air Ketuban Keruh Ibu Hamil Wajib Waspada

majalahtren.com – 3 Penyebab Air Ketuban Keruh Ibu Hamil Wajib Waspada. Salah satu ciri air ketuban biasa adalah warnanya yang kekuningan namun bening. Sesekali keluar cairan ketuban disertai bercak keputihan atau darah. Namun, tenang, ini masih masuk akal.

Dengan begitu, yang ingin diwaspadai adalah titik di mana air ketuban yang tampak tidak bening. Beberapa bahkan mengalami penyesuaian variasi. Jika hal ini terjadi, kemungkinan penyebab cairan ketuban berwarna keruh disebabkan oleh hal-hal berikut.

Penyebab air ketuban keruh

Cairan ketuban adalah bagian dari kehamilan yang berfungsi sebagai pelindung embrio. Saat di dalam perut, bayi akan dikelilingi oleh berbagai cairan yang terus mengembang, sebelum akhirnya keluar sebelum lahir.

Selain sebagai pelindung, cairan ketuban juga berfungsi untuk membantu perkembangan janin. Ketika volume ketuban mencukupi, embrio dapat bergerak bebas dan membentuk otot dan tulang. Cairan ini juga dapat membantu pernapasan, antibodi, dan perbaikan nyata lainnya pada anak.

Biasanya, cairan ketuban berwarna kekuningan dan bening, lapor Cleveland Center. Meskipun demikian, dalam keadaan tertentu, varietas dapat berubah. Berikut penyebab cairan ketuban berwarna keruh.

1. Chorioamniotic

Kondisi medis ini terkadang juga disebut infeksi intra-amnion. Ini adalah kondisi tak tertahankan yang terjadi setelah rahim. Nama sebenarnya mengacu pada lapisan-lapisan yang meliputi embrio khususnya chorion yang menandakan ‘film eksternal’ dan ‘amnion’ atau dikenal sebagai kantung cair.

Kontaminasi korioamnionitis terjadi setelah korion, amnion, dan cairan ketuban di sekitar embrio. Penjelasannya, organisme mikroskopis itu masuk dari vagina hingga ke dalam rahim.

E. coli, Streptococcus bunch B, Ureaplasma, Mycoplasma hominis, dan organisme mikroskopis anaerob lainnya adalah pemicu normal dari kondisi ini. Mikroorganisme ini dapat menyebabkan kontaminasi serius pada ibu dan embrio.

Kontaminasi korioamnionitis membuat warna cairan ketuban berubah, umumnya menjadi hijau atau kuning yang lebih berbahaya. Tidak hanya itu, penyakit ini juga menimbulkan bau yang tidak sedap pada cairan.

Penanggulangan kontaminasi dilakukan dengan pengendalian antimikroba. Perawatan dapat berlangsung dari sebelum sampai setelah melahirkan. Tindakan cepat diharapkan dapat mencegah pertaruhan serius bagi ibu dan bayinya.

2. Anemia hemolitik pada janin

Satu lagi penyebab cairan ketuban mendung adalah keadaan kelemahan hemolitik pada embrio. Perubahan warna cairan menjadi lebih mendung dan kuning menunjukkan kandungan bilirubin yang tinggi. Kondisi ini bisa menjadi indikasi bahwa embrio mengalami pucat hemolitik.

Efek samping potensial lainnya mengingat adanya darah ibu atau janin untuk cairan ketuban, menjadikannya nada kemerahan. Perubahan warna cairan ketuban menjadi redup menunjukkan kemungkinan janin meninggal di dalam perut.

Penilaian kebidanan rutin dapat mencegah risiko yang sulit dikenali. Dengan cara ini, rencanakan kunjungan standar secara konsisten untuk mempelajari tentang perbaikan embrio dan keadaan ibu.

3. Mekonium

Mekonium adalah kotoran anak yang paling berkesan karena dianggap normal muncul dalam 24-48 jam setelah lahir, kirim WebMD. Namun dalam kondisi tertentu, mekonium dapat keluar saat tukik masih berada di dalam perut.

Kesempatan ini mungkin mampu, jika:

  • ibu menderita toksemia;
  • pekerjaan yang menyusahkan dengan rentang waktu yang panjang atau hal-hal yang berbeda;
  • penggunaan obat-obatan, seperti kokain selama kehamilan; dan
  • kontaminasi peripartum.

Cairan ketuban yang bercampur dengan meconium akan berubah warna menjadi hijau atau coklat. Biasanya hal ini terjadi karena kehamilan yang melebihi waktunya atau anak yang mengalami tekanan rahim.

Mekonium yang dihirup oleh anak berisiko menyebabkan masalah pernapasan yang disebut kerinduan mekonium. Perawatan pasca kehamilan diharapkan dapat menjamin anak mendapatkan oksigen yang cukup.

Penyebab dan penyebab cairan ketuban berwarna ketuban umumnya terkait dengan masalah medis. Dengan demikian, pembuktian dan penanganan yang cepat diharapkan dapat menjamin kondisi induk dan tukik.