Technophobia adalah Takut Berlebihan akan Perkembangan Teknologi

Technophobia adalah Takut Berlebihan akan Perkembangan Teknologi

majalahtren.com – Technophobia adalah Takut Berlebihan akan Perkembangan Teknologi. Technophobia adalah istilah untuk menggambarkan gentar dan jijik untuk peningkatan inovasi saat ini. Entah bagaimana, gadget inovatif seperti ponsel, tablet, dan PC dapat membuka celah antara usia yang baik-baik saja dengan penyempurnaan mekanis dan usia yang ragu-ragu untuk mengakui perubahan.

Tidak terlepas dari usia yang lebih tua, technophobia bisa berbahaya bagi siapa saja. Beberapa ahli menerima bahwa banyak orang mengalami sedikit kecemasan ketika dihadapkan dengan inovasi baru. Hal ini dapat memunculkan perasaan muram seperti hiruk-pikuk, ketegangan, atau ketakutan.

1. Apakah fobia ini termasuk dalam masalah kesehatan mental?

Technophobia jelas bukan temuan klinis otoritas dalam Symptomatic and Measurable Manual of Mental Problems (DSM-5). Namun, mengingat inovasi yang berkembang pesat akhir-akhir ini, beberapa pakar menganggap technophobia sebagai ketakutan tertentu. Ketakutan eksplisit adalah perasaan gentar yang tidak masuk akal dari keadaan atau artikel tertentu.

Individu yang merasa ditinggalkan oleh inovasi atau individu yang takut inovasi mungkin merasa diremehkan oleh posisi adat mereka. Keadaan ini mungkin memberikan efek samping yang seperti model indikatif untuk memesan ketakutan tertentu, misalnya,

  • Kegelisahan yang nyata dan mantap.
  • Keterbukaan terhadap inovasi mutakhir memicu ketegangan atau kecemasan.
  • Individu dengan technophobia tahu bahwa mereka mengalami ketakutan yang berlebihan.
  • Waktu ketakutan bertahan lebih dari setengah tahun.
  • Perilaku pameran sebagai strategi untuk menjauhi inovasi atau gadget mutakhir.

2. Gejala

Technophobia dapat menyebabkan efek samping tertentu ketika individu yang bersangkutan mengelola inovasi. Ini termasuk efek samping fisik dan mental, termasuk:

  • Merasa ngeri.
  • berkeringat.
  • Jantung berdetak lebih cepat.
  • Siksaan dada.
  • Pingsan.
  • Rasa mual atau muntah.
  • Sulit untuk bersantai.
  • Perut berdenyut.

Sementara itu, individu dengan technophobia juga dapat menumbuhkan kecemasan terhadap keadaan yang membuka mereka untuk inovasi. Hal ini dapat memicu perilaku penghindaran, misalnya menolak menggunakan PC, tablet, atau gadget elektronik lainnya.

3. Diagnosis

Technophobia digambarkan sebagai kegugupan atau ketakutan yang mengejutkan terkait dengan dampak inovasi. Meskipun demikian, kondisi ini tidak dianggap sebagai masalah kesejahteraan psikologis yang independen. Meskipun technophobia bukanlah temuan yang tepat, penyedia layanan kesehatan mungkin menghadapi kondisi seperti ketakutan tertentu.

Selama teknik demonstrasi, spesialis mungkin mengajukan pertanyaan tentang efek samping pasien. Kemudian, pada titik itu, lanjutkan ke istilah, keseriusan, dan dampak pada kehidupan pasien.

4. Penyebab

Technophobia umumnya tidak disebabkan oleh alasan tunggal. Kemudian lagi, berbagai variabel dapat menjadi faktor integral. Variabel ini meliputi:

  • Faktor sosial-sosial: Semakin sering individu menggunakan sesuatu, semakin menyenangkan dan yakin mereka dalam menggunakannya. Hal ini umumnya terkait dengan contoh pemanfaatan sesuatu yang telah berubah menjadi kecenderungan yang sulit dipisahkan.
  • Mengelola pikiran akhir hidup: Keadaan yang sangat menegangkan terkait dengan rasa takut terhadap inovasi adalah situasi akhir kehidupan yang dimulai oleh orang-orang yang kurang ajar. Misalnya terkait dengan produksi roket atau bom atom untuk memusnahkan umat manusia.
  • Kepanikan yang meluas: Ketakutan yang mempengaruhi sejumlah besar individu dalam pergantian peristiwa secara mekanis.

5. Penanganan

Diungkapkan oleh Cleveland Facility, para spesialis hampir tidak memiliki wawasan tentang kesamaan teknofobia. Meskipun demikian, ada area kekuatan yang serius untuk kelompok dengan teknofobia yang pasti akan menginfeksi orang dewasa yang lebih berpengalaman. Banyak wali tidak akan melibatkan inovasi seiring bertambahnya usia.

Perawatan untuk teknofobia mungkin seperti perawatan untuk ketakutan eksplisit lainnya. Perawatan meliputi:

  • Perlakuan keterbukaan yang mencakup secara bertahap menjadi terbiasa dengan barang yang ditakuti.
  • Perawatan sosial mental (CBT) dengan membedakan proses berpikir dengan lebih waras.
  • Memberikan obat-obatan khusus untuk membantu mengatasi kegelisahan yang luar biasa atau kecemasan yang berlebihan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi telah menjadi bagian dari keberadaan manusia biasa. Individu dengan technophobia pasti merasa sangat tersiksa oleh perkembangan inovasi di sekitar mereka.

Sejujurnya, satu ulasan yang didistribusikan di buku harian Ilmu Perilaku masuk akal bahwa technophobia dapat mempengaruhi kehidupan dan kekuatan orang dewasa yang lebih berpengalaman.