Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir

Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir

majalahtren.com – Waspada Penyakit Berbahaya saat Banjir. Bencana banjir menyebabkan kematian, tetapi juga dapat meningkatkan risiko tertular penyakit yang tak tertahankan. Infeksi ini dapat terjadi setelah sistem usus dan parsel pernapasan.

Untuk mengangkat isu penyakit yang tak tertahankan saat banjir, menghadirkan dr. Rika Ramadhani Makatita selaku overall professional di Fasilitas Tiga Bersaudara, dalam program Wellbeing Talk yang dikomunikasikan secara real time di Instagram.

1. Air banjir penuh dengan organisme penyebab penyakit

Pakar Rika menjelaskan bahwa hal penting yang harus diketahui tentang banjir adalah airnya yang berantakan. Air yang naik mungkin telah tercampur dengan barang-barang tidak higienis lainnya, seperti air sampah atau selokan.

Air campuran tersebut dapat mengandung infeksi, mikroorganisme, dan berbagai bentuk kehidupan yang dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menghindari kontak dengan air yang naik sebanyak mungkin.

2. Banjir tingkatkan kasus diare

sesuai dr. Rika, salah satu penyakit yang paling sering dialami saat banjir atau musim berangin adalah lari. Hal ini karena infeksi akan lebih mudah terjadi melalui mukosa atau lapisan kulit dalam, seperti mulut, mata atau lubang hidung.

Selama banjir, penyakit lebih normal melalui makanan. Tanpa disadari, makanan yang kita poles mungkin telah disajikan untuk menggiring atau memercikkan air naik yang tidak higienis.

3. Banjir bisa picu masalah kulit

Selain buang air besar, masalah normal lainnya yang terjadi saat banjir adalah penyakit kulit. Pada saat banjir, tingkat kelembapan biasanya akan lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang membuat organisme tumbuh lebih subur tanpa masalah.

Terlebih lagi, cedera baru yang ditimbulkan oleh air yang naik dapat menjadi “pintu masuk” bagi makhluk penyebab penyakit. Cedera serius yang bersentuhan dengan air yang naik dapat menyebabkan keluarnya cairan, gatal-gatal, atau penyakit yang lebih parah.

4. Waspada penyakit leptospirosis saat banjir

Satu lagi infeksi yang harus diwaspadai saat banjir adalah leptospirosis. Penyakit yang pernah menyebar ke Jawa Tengah ini adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira. Bakteri ini umumnya menyebar melalui kencing hewan pengerat.

Meski di Indonesia penyakit ini kebanyakan disebarkan oleh hewan pengerat, dr. Rika mengatakan, hewan lain seperti kucing, anjing, atau domba juga bisa menyebabkan leptospirosis. Penyebarannya bisa melalui kencing atau cairan tubuh makhluk yang terkontaminasi.

Sama seperti buang air besar, penyakit dapat terjadi melalui mukosa atau makanan dan minuman yang diberikan kepada mikroba Leptospira.

5. Cegah dengan menggunakan APD

Untuk mencegah sakit dan penyakit saat banjir, dr. Rika mengatakan tetap menjaga naiknya air menjadi kunci utama. Selama banjir, disarankan untuk menggunakan perangkat keras pertahanan individu (APD) anti air.

Anda bisa menggunakan boots atau sarung tangan plastik agar air yang naik tidak mengenai kulit Anda. Dengan asumsi air yang naik mengenai kulit atau bagian tubuh lainnya, segera cuci dengan air bersih agar air yang naik tidak menyebar ke makanan atau minuman Anda.

Air naik yang kotor bisa menjadi sumber berbagai infeksi, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis. Anda bisa mencegah penyakit ini dengan menghindari kontak langsung dengan air yang naik dan selalu menjaga kebersihan.