majalahtren.com – Apakah Polio Bisa Disembuhkan?. Beberapa waktu lalu Dinas Kesejahteraan Rakyat (Kemenkes) Indonesia memutuskan situasi dengan Kejadian Fenomenal atau wabah polio karena terungkapnya kasus polio.
Mengingat efek samping dari pemeriksaan lebih lanjut pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang tinggal di dekat kasus polio, Service of Wellbeing melacak tiga anak yang positif terkena infeksi polio tanpa efek samping kehilangan gerak yang tidak terduga.
Polio dikatakan menyebabkan efek samping yang serius, khususnya kehilangan gerak. Mungkinkah polio kapan saja bisa sembuh? Berikut klarifikasinya!
1. Mengenal polio
Polio adalah infeksi yang disebabkan oleh infeksi polio. Komunitas AS untuk Pencegahan dan Antisipasi Menular (CDC) mengatakan bahwa sebagian besar yang terinfeksi polio tidak mengalami efek samping yang serius. Untuk sementara, yang lain mengalami efek samping yang lebih serius yang dapat memengaruhi pikiran dan tulang belakang, menyebabkan meningitis dan kehilangan gerak.
World Wellbeing Association (WHO) juga menyatakan bahwa 1 dari setiap 200 penyakit dapat menyebabkan kehilangan gerak yang sangat kronis. Sebagian besar, kehilangan gerak terjadi di kaki. Beberapa di antaranya meninggal karena kehilangan gerak yang terjadi pada otot pernapasan.
2. Penyebab polio
Mengutip penjelasan dari Subdit Timbul Penyakit Irresistible Service of Wellbeing, polio disebabkan oleh infeksi polio yang merupakan bagian dari kumpulan enterovirus dari famili Picornaviridae. Ada tiga strain virus polio liar, khususnya tipe 1, 2, dan 3.
Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, infeksi polio ditularkan melalui jalur oral limbah. Selain itu, infeksi polio juga dapat ditularkan melalui air dan makanan yang tercemar.
WHO memaknai bahwa infeksi polio dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berduplikasi di organ pencernaan. Selain itu, infeksi akan menyerang sistem sensorik sehingga dapat menyebabkan kehilangan gerak.
3. Siapa berisiko tinggi tertular polio?
Infeksi polio sangat menular. Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap polio. Meski demikian, semua usia juga berisiko tertular jika belum diimunisasi.
Seseorang yang tidak memiliki vaksinasi polio berisiko tinggi tertular polio. Selain itu, seseorang yang menjalani vaksinasi tetapi tidak lengkap juga berisiko tertular polio.
4. Apakah polio bisa disembuhkan?
Tidak ada obat untuk memperbaiki polio yang tidak bergerak atau polio yang lumpuh. Meski tidak bisa disembuhkan, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi polio.
Demikian disampaikan perwakilan Service of Wellbeing, dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH, vaksinasi polio lengkap, baik inokulasi bivalen oral polio antibody (bOPV) dribble (bOPV) maupun inactivated polio antibody (IPV) dapat mencegah penyakit polio. Selain vaksinasi, menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga merupakan kunci selanjutnya dalam mencegah penularan polio.
5. Penanganan polio
Polio adalah penyakit yang berisiko bagi anak-anak karena dapat menyebabkan kehilangan gerak yang sangat lama dan tidak ada obatnya. Mengutip penjelasan dari Mayo Center, pengobatan polio hanya menyoroti pengurangan efek samping, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi.
Perhatian yang stabil dapat mencakup pereda nyeri, ventilator untuk membantu pernapasan, dan pemulihan berbasis olahraga untuk mencegah kerusakan dan hilangnya kemampuan otot. Perlakuan panas dan pemulihan aktif dapat menggerakkan otot. WHO mengatakan bahwa perawatan ini dapat membantu meningkatkan keserbagunaan lebih lanjut, tetapi tidak dapat mengembalikan kehilangan gerak yang bertahan lama karena polio.
Tidak ada obat untuk kehilangan gerak yang sangat tahan lama karena polio, sehingga tidak dapat diredakan. Perawatan dilakukan hanya untuk mengurangi efek samping, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Oleh karena itu, sangat berarti untuk melakukan upaya pencegahan polio dengan menyelesaikan vaksinasi polio dan melaksanakan PHBS.