6 Cara Mengatasi Kantuk Akibat Minum Obat

6 Cara Mengatasi Kantuk Akibat Minum Obat

majalahtren.com – 6 Cara Mengatasi Kantuk Akibat Minum Obat. Mungkin Anda sudah tahu bahwa beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek sekunder berupa rasa kantuk setelah mengkonsumsinya. Demikian pula dengan beberapa jenis obat lain, ada juga gangguan yang berhubungan dengan perut sebagai efek samping.

Kemudian, pada saat itu, bayangkan sebuah skenario di mana Anda diharapkan minum obat untuk memulihkan diri. Berikut adalah enam cara berbeda yang diresepkan oleh para ahli untuk mengurangi kelesuan atau rasa lelah setelah minum obat.

1. Lakukan olahraga ringan

Diungkapkan WebMD, beberapa jenis obat yang bisa menimbulkan rasa lelah sebagai efek samping antara lain obat alergi, antidepresan, obat hipertensi, atau obat diabetes. Dengan asumsi Anda mengonsumsi salah satu jenis obat tersebut dalam aktivitas yang bisa sangat kacau, maka saat itu Anda tidak perlu berhenti minum obat untuk menghindari efek sekunder berupa kelesuan.

Namun cobalah melakukan berbagai hal yang dapat mengatasi rasa kantuk atau rasa kantuk yang mulai muncul dan mendapatkan energi tambahan, misalnya dengan melakukan aktivitas ringan. Jika Anda berada di kantor, Anda dapat melakukan peregangan ringan di kursi kerja Anda, atau jika memungkinkan, Anda dapat memutuskan untuk menggunakan tangga saat naik atau turun ke lantai lain.

2. Hindari aktivitas yang memerlukan kesadaran dan konsentrasi tinggi

Cara utama untuk mengatasi efek lesu akibat obat-obatan adalah dengan menghindari olahraga atau pekerjaan yang membutuhkan kesadaran tinggi dan konsentrasi penuh, seperti mengemudikan kendaraan, mengoperasikan peralatan besar, bekerja di dekat api, dll. harapan, sangat banyak seperti aktivitas ringan.

Dilaporkan oleh Harvard Health Distribution, Anda harus beristirahat dari kerja keras sampai Anda benar-benar memahami bagaimana obat bekerja di tubuh Anda. Akan sangat berbahaya jika Anda terus memaksakan diri untuk melakukan latihan yang melelahkan sementara Anda masih terpengaruh oleh obat.

3. Ubah takaran dosisnya

Laura Carr, seorang spesialis obat di klinik Darurat Umum Massachusetts yang bermitra dengan Harvard mengatakan melalui laman Harvard Health Distribution, bahwa kadang-kadang kelesuan akan berkurang dalam jangka panjang karena tubuh kita dapat beradaptasi dengan efek insidental ini.

Dengan asumsi Anda menemukan bahwa Anda merasa bahwa tubuh Anda tidak dapat menyesuaikan diri dengan efek samping yang ditimbulkannya, maka, pada saat itu, Anda dapat mengunjungi dokter perawatan primer Anda dan berkonsultasi tentang kelesuan atau kelemahan yang mulai menghambat latihan Anda. Spesialis biasanya mendukung obat dengan dosis lebih rendah jika perlu.

4. Konsumsi obat di waktu yang berbeda

Cara ketiga yang biasanya dianjurkan oleh para ahli untuk mengurangi atau menghindari efek sekunder seperti kelesuan adalah dengan mengubah waktu minum obat.

Biasanya, di awal konsultasi, dokter akan segera memberi tahu Anda bahwa efek samping yang mungkin Anda rasakan adalah kelelahan atau merasa agak lesu. Kemudian dokter akan menganjurkan untuk membawa obat tersebut pada sore hari setelah pulang kerja atau sekolah, atau bahkan meminumnya sesaat sebelum tidur.

5. Ganti jenis obat jika sudah tidak memungkinkan

Beberapa jenis obat memiliki saran penggunaan yang berbeda. Beberapa diresepkan untuk tidak dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat tertentu, seperti penderita diabetes yang harus berkonsultasi dengan dokter untuk minum antidepresan.

Jika menurut persepsi dokter kebetulan saja efek ngantuk cukup mengganggu kerja atau aktivitas berat Anda, maka kemungkinan besar dokter akan merekomendasikan obat lain yang tidak menyebabkan kelesuan sebagai obat sekunder. efek seperti di masa lalu. Tentunya penggantian obat ini tidak boleh sembarangan, harus juga berdasarkan resep dokter.

6. Jaga pola tidur yang sehat

Cara terakhir, yang menyertakan “obat” untuk semua masalah atau penyakit agar Anda bisa sembuh lebih cepat, adalah dengan menjaga kualitas tidur yang baik. Pertama-tama, tubuh memiliki kemampuan yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, kedua, aliran darah menjadi lebih normal karena denyut nadi lebih stabil. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih baik dan interaksi pengobatan akan berjalan lebih cepat.

Jika Anda memiliki kualitas tidur yang baik dan waktu istirahat yang cukup, kemungkinan besar, efek samping seperti kelesuan atau rasa lesu yang disebabkan oleh obat yang Anda minum akan terhindar dan tidak akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari Anda.

Diungkapkan oleh WebMD, kelelahan sebenarnya adalah salah satu hasil pengobatan yang paling terkenal, baik yang direkomendasikan oleh para ahli maupun yang dijual bebas. Jangan pernah minum obat tambahan untuk mengurangi efek ngantuk, kecuali sudah disarankan oleh PCP Anda sendiri, ya!