majalahtren.com – Dhuafa Adalah Kelompok Lemah, Ini 9 Golongan yang Termasuk di Dalamnya. Dhuafa adalah tidak benar satu istilah yang kemungkinan bukan asing di telinga kami. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud bersama dengan dhuafa? Secara simple, dhuafa adalah orang atau golongan yang bukan berdaya atau bukan dapat, baik secara ekonomi maupun sosial.
Maka bukan mengherankan kecuali pemahaman terkait dhuafa adalah mengenai bersama kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketertindasan, dan penderitaan. Oleh gara-gara itulah, di dalam ajaran agama Islam, vital untuk menopang kelompok dhuafa ini.
Tersedia segudang sekali golongan orang yang terhitung kelompok dhuafa. Lebih dari satu besar berasal dari mereka adalah orang miskin. Lalu siapa saja yang terhitung sebagai dhuafa?
Mengenal kelompok dhuafa
seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, bisa dipahami bahwa dhuafa adalah orang atau sekelompok orang yang hidup di dalam penderitaan atau kesengsaraan. Orang-Orang yang terhitung didalam kaum dhuafa adalah orang yang lemah, baik lemah secara ekonomi maupun sosial.
Secara bahasa dhuafa adalah istilah yang berasal berasal dari kata dh’afa atau dhi’afan. Kedua kata itu miliki arti lemah, yang berkaitan bersama aspek kesejahteraan atau ekonomi. Kata itu juga muncul di dalam Al-Qur’An Surat An-Nisa ayat 9 yang artinya,
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah (dhi’afan) , yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”(QS An-Nisaa’: 9)
Kata dhuafa juga terdapat di dalam QS Al-Qasas ayat 4, yang artinya,
“Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak lakilaki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Berdasarkan klarifikasi itu bisa diambil kesimpulan bahwa dhuafa adalah kelompok yang lemah sebab terlahir implikasi penindasan dan kesewenang-wenangan adanya pemerintah atau platform yang zalim.
Oleh gara-gara tersebut, kelompok dhuafa adalah kaum yang yang hidup didalam kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan, dan kemiskinan agar membutuhkan perlindungan orang lain untuk konsisten mampu hidup.
lalu siapa saja yang tergolong sebagai kelompok dhuafa?
9 Golongan Dhuafa
semua orang yang terhitung di dalam kelompok dhuafa adalah seseorang yang layak untuk dibantu. Layaknya dikutip berasal dari laman Dompet Dhuafa, setidaknya tersedia sembilan golongan yang terhitung kelompok dhuafa.
Mereka yang terhitung kelompok dhuafa adalah orang miskin, hamba sahaya, kau difabel, orang lanjut usia, janda miskin, orang bersama penyakit eksklusif, buruh dan pekerja kasar, masyarakat tertindas, dan juga korban bala alam.
1. Orang Miskin
Keliru satu golongan yang terhitung kelompok dhuafa adalah orang miskin. Orang miskin adalah orang-orang yang masih miliki penghasilan, tapi untuk mencukupi keperluan pokoknya, mereka masih merasa kesulitan.
Orang miskin terhitung di dalam kelompok dhuafa sebab mereka lemah secara finansial. Orang-Orang ini berhak dibantu dan beroleh zakat atau sedekah. Orang miskin juga terhitung ke didalam 8 golongan yang berhak untuk terima zakat. dan orang-orang yang berhak meraih fidyah
2. Hamba Sahaya
Golongan berikutnya yang terhitung di dalam kelompok dhuafa adalah hamba sahaya atau budak. Di zaman layaknya sekarang ini, hamba sahaya bisa saja udah bukan tersedia kembali.
Meski demikian, hamba sahaya sanggup dipahami sebagai seseorang yang didalam tahanan atau tawanan tidak sebab kesalahan tapi dikarenakan kezaliman orang lain. Mereka ini sanggup tergolong sebagai dhuafa, yang lemah dan bukan berdaya secara fisik, finansial atau psikisnya.
3. kelompok Difabel
Golongan pada akhirnya yang terhitung kelompok dhuafa adalah kelompok difabel. kelompok difabel atau penyandang stigma biasanya mengalami halangan atau keterbatasan untuk memperoleh penghasilan. Oleh sebab itu, mereka tergolong sebagai kelompok dhuafa, yakni orang yang lemah secara fisik agar layak untuk dibantu.
4. Orang Lanjut Usia
Golongan lain yang terhitung kelompok dhuafa adalah orang yang sudah lanjut usia. Sejalan bertambahnya usia, tiap tiap orang tentu mengalami penurunan di dalam hal fisik dan psikis.
Bersama dengan penurunan performa itu, orang yang telah lanjut usia ini biasanya akan mengalami kesulitan untuk bekerja dan beroleh penghasilan untuk mencukupi keperluan pokoknya. Oleh gara-gara tersebut, orang lanjut usia ini terhitung kelompok dhuafa yang layak diberi pertolongan.
5. Janda Miskin
golongan berikutnya yang terhitung kelompok dhuafa adalah janda miskin. Janda adalah wanita yang udah ditinggal mati atau diceraikan oleh suaminya. Wanita yang tadinya bergantung berasal dari nafkah suami, sesudah ditinggal mati suaminya tentunya dia bukan ulang terima nafkah.
Waktu tersebut, kadang mereka masih punyai tanggungan anak yang juga perlu dinafkahi. Oleh Dikarenakan itulah, janda miskin terhitung kelompok dhuafa, yang layak untuk dibantu.
6. Orang bersama Penyakit Eksklusif
Menderita penyakit eksklusif kadang membawa dampak seseorang kemampuan fisiknya. Akibatnya dia juga jadi bukan dapat untuk bekerja agar bukan punyai penghasilan. pasti keadaan layaknya ini akan terlalu sulit baginya, terlebih terkecuali suasana keluarganya miskin. Oleh gara-gara itulah, orang bersama dengan penyakit eksklusif ini masuk didalam kelompok dhuafa yang layak diberi pemberian.
7. Buruh atau Pekerja Kasar
Buruh atau pekerja kasar kemungkinan kuat secara fisik, dan terus dapat bekerja. Akan namun pekerjaan sebagai buruh atau pekerja kasar kerap bukan memenuhi untuk mencukupi keperluan pokok keluarganya. Mereka yang layaknya ini dapat tergolong kelompok dhuafa dan membutuhkan dukungan sehingga lebih berdaya.
8. Penduduk yang Tertindas
golongan berikutnya yang terhitung kelompok dhuafa adalah masyarakat yang tertindas. Siapakah yang dimaksud penduduk yang tertindas? Contoh berasal dari masyarakat yang tertindas adalah masyarakat berasal dari suatu negara yang dijajas, layaknya halnya masyarakat Palestina.
Mereka sebagai penduduk yang negaranya terjajah, bukan punya kemerdekaan, dan membutuhkan pertolongan untuk mampu terbebas. Untuk tersebut, penduduk kecil yang tertindas sanggup terhitung terhadap kelompok dhuafa.
9. Korban Petaka
golongan paling akhir yang terhitung di dalam kelompok dhuafa adalah korban bala. Mampu saja korban petaka ini dulunya adalah orang kaya. tetapi ketika bala berkunjung dan menghabiskan harta mereka, pasti saja sekarang mereka tergolong sebagai orang yang lemah secara ekonomi.
Lebih-lebih tersedia juga korban petaka yang terancam nyawa dan miliki trauma, agar mereka lemah didalam aspek fisik dan psikis juga.
Sembilan golongan itu adalah golongan yang berhak beroleh perlindungan. allah Swt berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 215, yang artinya,
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kelompok kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS : Al-Baqarah: 215).