Mengapa Suara Keras Dapat Mengganggu Pendengaran

Mengapa Suara Keras Dapat Mengganggu Pendengaran

majalahtren.com – Mengapa Suara Keras Dapat Mengganggu Pendengaran. Orang-orang tertentu mungkin secara tidak sadar mendengar keributan atau keributan yang riuh setiap hari. Misalnya, klakson kendaraan yang berbunyi atau suara dari gadget elektronik.

Suara yang berada pada tingkat terlindungi benar-benar tidak mengganggu pendengaran. Bagaimanapun, suara yang lebih kuat dapat mengganggu pendengaran. Pendengaran juga berkurang secara bertahap tanpa menyadarinya. Mengapa keributan yang bising dapat mengganggu pendengaran?

1. Gangguan pendengaran

The US Habitats for Infectious Prevention and Counteraction (CDC) memahami bahwa kemalangan konferensi adalah berkurangnya kemampuan untuk mendengar atau memahami wacana dan suara yang ada di sekitar. Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi berbagai bagian telinga atau saraf yang mengirimkan data suara ke otak tidak bekerja seperti yang diharapkan.

Menurut World Wellbeing Association (WHO), gangguan pendengaran yang disebabkan oleh suara bising yang jelas dapat terjadi secara langsung, misalnya karena keributan yang tidak terduga. Bagaimanapun, kehilangan pendengaran lebih sering terus-menerus dan sering luput dari perhatian semua orang.

Kadang-kadang, mendengar kesialan itu fana. Misalnya, setelah meninggalkan acara yang sangat keras, biasanya sulit untuk mendengar suara yang tenang selama beberapa waktu. Mendengar biasanya kembali ke bisnis seperti biasa dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Namun, gangguan pendengaran juga bisa menjadi sangat sulit ketika bagian penting dari telinga rusak dan tidak dapat diperbaiki.

2. Suara keras yang berulang dapat mengganggu pendengaran

Keributan biasa biasanya tidak mengganggu pendengaran. Padahal, olahraga yang menghasilkan suara jelas dan dilakukan berulang-ulang bisa menyebabkan gangguan pendengaran.

Kekuatan suara diperkirakan dalam desibel (dB). Suara gumaman sekitar 30 dB, sedangkan suara diskusi biasanya sekitar 60 dB. Tingkat suara di bawah 80 dB tidak menyebabkan gangguan pendengaran.

WHO merekomendasikan untuk menyimpan keterbukaan suara di bawah 70 dB selama 24 jam untuk mencegah gangguan pendengaran. Suara lebih dari 70 dB dalam waktu lama dapat memicu gangguan pendengaran. Sementara itu, jelas terdengar suara bising di atas 120 dB yang langsung merusak telinga.

3. Mengapa mendengarkan suara terlalu keras dapat mengganggu pendengaran?

Keributan yang riuh dapat merusak rambut, film, saraf, atau bagian lain dari telinga. Jadi, ada gangguan pendengaran yang bersifat sementara atau bertahan lama.

The Public Foundation on Deafness and Other Correspondence Problems juga memahami hal yang persis sama, bahwa suara bising dapat merusak sel-sel rambut kecil di koklea, yaitu organ kecil yang berbentuk seperti siput di telinga bagian dalam. Keterbukaan yang berulang-ulang terhadap keributan yang bising dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk mendengar.

4. Kerusakan sel rambut di telinga memicu gangguan pendengaran

Individu tipikal memiliki sekitar 16.000 sel rambut di koklea saat memasuki dunia. Sel-sel rambut ini memungkinkan pikiran mengenali suara.

Ketika Anda mendengar suara yang keras, sel-sel rambut menjadi lebih membungkuk. Sebagian besar, sel-sel rambut akan pulih kembali saat pulih. Padahal, suara yang terlalu jelas bisa merusak lebih banyak sel rambut, bahkan ada yang mati. Keterbukaan yang terus-menerus terhadap keributan yang heboh juga dapat menghilangkan lebih banyak sel rambut.

Keadaan ini semakin menurunkan kemampuan mendengar. Saat mengalami gangguan pendengaran, banyak sel rambut yang rusak dan tidak bisa diperbaiki seperti dulu.

5. Makin keras suara, makin cepat terjadinya gangguan pendengaran

Selain dapat merusak sel rambut, suara gaduh juga dapat merusak saraf pendengaran yang menyampaikan data terkait suara ke otak. Keributan yang riuh dapat menyebabkan gangguan pendengaran secara cepat atau bertahap dalam jangka panjang.

Gangguan pendengaran akibat keributan yang bising dapat dipengaruhi oleh berbagai elemen, seperti kekuatan suara hingga panjang bukaan suara. Semakin kuat kekuatan suara, semakin cepat kemalangan konferensi terjadi. Selain itu, semakin lama waktu bukaan terhadap suara yang didengar, semakin besar pertaruhan kemalangan pendengaran.

Suara yang terlalu jelas secara terus menerus dapat mengganggu pendengaran. Mendengar kemalangan yang terjadi bisa singkat atau sangat lama. Keributan yang riuh dapat memperlambat pendengaran karena suara bising dapat merusak sel-sel rambut kecil di telinga.