Mengenal Polio Penyakit yang Ditakuti pada Masanya

Mengenal Polio Penyakit yang Ditakuti pada Masanya

majalahtren.com – Mengenal Polio Penyakit yang Ditakuti pada Masanya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhir-akhir ini melaporkan penemuan kasus polio. Kasus polio terjadi pada seorang anak berusia 7 tahun di Aceh. Adanya kasus polio tersebut membuat Service of Wellbeing memutuskannya sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB.

Jauh sebelum imunisasi ditemukan, polio adalah penyakit yang sangat ditakuti. Polio membuat seseorang mengalami kehilangan gerak dan beberapa lainnya menggunakan respirator. Berikut klarifikasinya!

1. Mengenal penyakit polio

Polio adalah penyakit yang sangat menular. Dilansir World Wellbeing Association (WHO), polio paling sering menjangkiti anak di bawah lima tahun. Infeksi polio menyerang sistem sensorik, menyebabkan hilangnya gerak tulang belakang dan pernafasan. Selain itu, beberapa kasus polio menyebabkan kematian.

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi paling sering dikirim melalui jalur oral limbah. Selain itu, infeksi polio juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang tercemar.

2. Terjadinya wabah polio

Polio dikenang sudah ada sejak zaman dahulu. Ini dikenal dengan gambar Mesir kuno. Gambar-gambar dari Mesir kuno menunjukkan anak-anak berjalan di atas tongkat dengan pelengkap layu yang normal untuk penyakit. Polio telah mempengaruhi anak-anak selama ribuan tahun di seluruh planet ini.

Diumumkan oleh Mayo Facility, ada beberapa pandemi polio antara tahun 1948 dan 1955 sebelum penemuan imunisasi polio. Hal ini menyebabkan banyak orang menjauh dari kelompok dan pertemuan publik karena ketakutan paranoid tertular polio. Demikian juga beberapa orang tua yang melarang anaknya bermain dengan teman baru dan rutin mengawasi kondisi anaknya.

3. Polio menyebabkan kelumpuhan dan kematian

Menurut WHO, banyak orang yang menderita polio harus menghadapi ketidakmampuan jangka panjang. Pelengkap yang tidak berdaya membuat mereka membutuhkan penyangga kaki, guling, atau kursi roda. Terlebih lagi, sebagian dari mereka mengalami kehilangan gerak otot pernapasan sehingga membutuhkan alat bantu pernapasan yang disebut paru-paru besi.

Episode berkelanjutan menjadikan polio penyakit paling ditakuti di dunia pada akhir abad ke-19 dan pertengahan abad ke-20. Pandemi polio membuat 2.000 orang meninggal dunia di New York City pada tahun 1916, sementara gejolak yang lebih disesalkan terjadi di AS di mana 3.000 orang meninggal pada tahun 1952. Kekurangan perbaikan dan peningkatan kasus membuat imunisasi menjadi kebutuhan yang sungguh-sungguh.

4. Penemuan vaksin polio

Spesialis Jonas Salk membuat imunisasi polio pertama pada pertengahan 1950-an, yaitu antibodi polio yang tidak aktif (IPV). Kasus tahunan dari 58 ribu anjlok menjadi 5600 dari tahun 1957 dan sisa 161 kasus pada tahun 1961.

Selain itu, jenis imunisasi polio yang kedua, yaitu Oral Polio Antibodi (OPV) diciptakan oleh seorang spesialis dan ahli mikrobiologi bernama Albert Sabin pada tahun 1961. Imunisasi yang ditemukannya adalah sebagai infeksi yang dilemahkan dan diberikan secara oral atau tetes. Kemajuan imunisasi polio membuat jumlah kasus polio menurun.

5. Harapan untuk memberantas polio di seluruh dunia

Pada tahun 1988, World Wellbeing Gathering atau Pertemuan Kesejahteraan Dunia bercita-cita untuk memusnahkan polio di planet ini. Worldwide Polio Annihilation Drive (GPEI) dibentuk, diprakarsai oleh otoritas publik, WHO, Rotating Global, CDC, UNICEF, dan didukung oleh Bill and Melinda Entryways Establishment dan Gavi, the Antibody Collusion.

Mulai sekitar tahun 1988, jumlah kasus polio liar telah berkurang lebih dari hampir 100%, dari sekitar 350 ribu kasus di lebih dari 125 negara endemik menjadi 175 kasus yang dilaporkan pada tahun 2019 dan 6 kasus tercatat pada tahun 2021. Saat ini, hanya 2 negara endemik polio liar infeksi, khususnya Pakistan dan Afghanistan. Kawasan Asia Tenggara WHO dijamin bebas polio pada tahun 2014, termasuk Indonesia.

Polio adalah penyakit yang menyerang sistem sensorik, menyebabkan hilangnya gerak pelengkap atau relaksasi. Sebelum adanya imunisasi, polio merupakan infeksi yang ditakuti karena menyebabkan kecacatan dan berbahaya. Penyelenggaraan imunisasi polio yang telah diperkuat di seluruh dunia telah berhasil menurunkan kasus polio.