Kenali Efek Samping Obat Tidur, Yang Perlu Kamu Ketahui

Kenali Efek Samping Obat Tidur, Yang Perlu Kamu Ketahui

majalahtren.com – Kenali Efek Samping Obat Tidur, Yang Perlu Kamu Ketahui. Obat tidur terkadang dikonsumsi untuk mengatasi stres, jet lag, atau masalah lain yang menyebabkan sulit tidur. Obat ini tergolong obat penenang hipnotis yang dapat memicu rasa kantuk dan relaksasi.

Obat tidur tersedia dalam berbagai jenis dengan cara kerja yang berbeda. Meskipun ada obat tidur yang bekerja dengan menyebabkan kantuk, ada obat tidur yang menenangkan area otak tertentu sehingga kamu tidak terjaga sepanjang malam.

Efek Samping Obat Tidur

Namun, apapun jenisnya, obat tidur berpotensi menimbulkan efek samping. Yuk, cari tahu berbagai efek samping yang mungkin timbul akibat mengonsumsi obat tidur, terutama jika keesokan paginya harus mengemudi atau mengoperasikan mesin.

Kemungkinan efek samping obat tidur

Ada berbagai jenis obat tidur yang biasa diresepkan oleh dokter, mulai dari antidepresan, benzodiazepin seperti Ativan atau Xanax, hingga obat Z seperti eszopiclone atau Ambien. Obat tidur ini memiliki efek sedatif yang tidak hanya bekerja saat kamu tertidur, tapi juga saat bangun keesokan harinya.

Berikut berbagai efek samping obat tidur yang mungkin kamu alami jika mengonsumsi obat ini:

  • Sembelit
  • Diare
  • Mulut atau tenggorokan kering
  • Mual
  • Maag
  • Sakit perut
  • Perubahan nafsu makan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sensasi terbakar atau kesemutan di tangan, lengan atau kaki
  • Kantuk yang berkepanjangan
  • Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
  • Mimpi buruk

Selain itu, mabuk juga merupakan efek samping obat tidur yang paling umum. Orang yang mengalami mabuk akibat obat tidur akan mengantuk, serta kesulitan menjaga keseimbangan dan koordinasi motorik tubuh. Efek samping yang satu ini dapat berdampak negatif terhadap produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup orang yang meminum pil tidur.

Efek Samping Obat Tidur yang Berbahaya

Beberapa efek samping obat tidur juga bisa berbahaya, seperti menyebabkan parasomnia, reaksi alergi, dan ketergantungan obat. Berikut penjelasannya:

Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan perilaku saat tidur yang tidak biasa. Penderita parasomnia dapat berjalan, berbicara, makan, menyetir, sexomania, atau mengompol saat tidur. Namun, mereka tidak sadar melakukan hal-hal tersebut, bahkan sampai mereka bangun.

Efek samping ini biasanya disebabkan oleh obat tidur Z-obat dan dapat terjadi jika kamu meminum obat tidur dalam dosis yang berlebihan.

Reaksi alergi

Berbagai jenis obat, termasuk obat tidur, dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang. Reaksi alergi yang mungkin muncul akibat obat tidur adalah penglihatan kabur, nyeri dada, sulit menelan, gatal, jantung berdebar, ruam, mual, sesak napas, dan pembengkakan pada mata, bibir dan wajah, bahkan anafilaksis.

Jika keluhan ini kamu rasakan setelah meminum obat tidur, hentikan penggunaan obat dan segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Kecanduan

Sebagian besar pil tidur hanya digunakan untuk jangka pendek, biasanya beberapa minggu. Penggunaan obat tidur secara terus menerus dapat menyebabkan kecanduan yang tentunya berdampak buruk bagi kesehatan.

Kecanduan obat tidur dapat menyebabkan gangguan motorik, vertigo, dan sulit berkonsentrasi atau pelupa. Kecanduan obat tidur juga bisa membuat penderitanya cemas bahkan khawatir tidak bisa tidur jika tidak minum obat tidur.

Oleh karena itu, pastikan kamu hanya mengonsumsi obat tidur sesuai anjuran dokter. Jika kamu masih mengalami keluhan sulit tidur walaupun sudah meminum obat tidur sesuai anjuran dokter, sebaiknya kamu berkonsultasi kembali untuk penanganan lebih lanjut.

Sebelum meminum obat tidur, penting untuk membaca petunjuk penggunaan sesuai petunjuk dokter. Pastikan kamu mengonsumsinya sesuai dengan waktu yang dianjurkan atau sesaat sebelum tidur.

Bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan lanjut usia, konsultasikan dengan dokter mengenai keamanan obat tidur sebelum mengonsumsi obat ini. Sementara itu, penderita penyakit ginjal, tekanan darah rendah, dan aritmia, serta yang memiliki riwayat kejang tidak disarankan untuk meminum obat tidur tanpa pengawasan dokter, karena beberapa obat tidur dapat menyebabkan interaksi dengan obat yang diminumnya.

Sebenarnya insomnia bisa kamu atasi tanpa mengonsumsi obat tidur, salah satunya dengan melakukan terapi perilaku kognitif. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah insomnia, di antaranya:

  • Hindari makan dalam porsi besar dan konsumsi minuman beralkohol sebelum tidur.
  • Batasi minuman berkafein, seperti kopi dan soda, sebelum tidur.
  • Jangan merokok.
  • Matikan ponsel, laptop atau perangkat elektronik lainnya 30 menit sebelum tidur.
  • Jadwalkan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
  • Dengarkan musik lembut atau baca buku sebelum tidur.
  • Matikan lampu kamar sebelum tidur.

Namun, jika berbagai cara di atas masih belum juga membuat kamu terlelap atau malah memperburuk insomnia yang kamu derita, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.