Saat Seni Lukis Berpadu dengan Kemahiran Menata Makanan di Atas Meja Kaca

majalahtren.com – Saat Seni Lukis Berpadu dengan Kemahiran Menata Makanan di Atas Meja Kaca. Apa jadinya bila lukisan diadaptasi ke di dalam seni menata makanan? Keahlian tersebut dipertontonkan segera oleh Executive Sous Chef JHL Solitaire, Bernard Jhonson yang berlokasi di Serpong, Tangerang, di hadapan para pelanggannya.

Sebelumnya, ia mensterilkan pernah meja kaca yang jadi kanvas untuk hidangannya. Ia juga memakai kuas, sendok, pisau makan, dan segala bentuk perkakas untuk membantunya menciptakan ‘Karya seni’.

“Menjadi, kami mulai seni menghias atau menata makanan ini mulai berasal dari hidangan primer atau main course, yakni steak sirloin,” ujar Chef Bernard mengawali aksinya, Sabtu, 22 Oktober 2022. Tersebut pun dipastikan semua bahan telah terolah dan siap disajikan.

Pertama-Tama, dia menata saus terlebih pernah. Chef Bernard memadukan tiga macam rona saus untuk mempercantik penampilan. Rona merah muda dibuatnya sendiri berasal dari puree buah bit yang dicampur bersama mayones. Selagi, rona hitam keabu-abuan dibuatnya berasal dari tinta cumi dan mayones. Paling akhir, rona kuning didapat berasal dari mustard.

Saus-Saus tersebut ditata secara abstrak lalu dibingkai bersama dengan bentuk lingkaran. Ia sesudah itu mengambil beraneka sayuran, potato wedges berbumbu gurih dan beraneka macam bunga yang sanggup dimakan atau edible flower, layaknya nasturtium, borage, dan viola, untuk semakin memanjakan mata.

“Perpaduan warnanya konsisten cantik, hijau dan oranye berasal dari sayuran, rona ungu dan biru berasal dari flower, dan juga kuning berasal dari karbohidrat atau potato wedges,” tutur Bernard.

Sentuhan Akhir

bernard sesudah itu beri tambahan tomato provence untuk memberi rona merah terhadap hidangan. Tomat tersebut bukan dihidangkan begitu saja, melainkan dijadikan wadah untuk saus yang terdiri berasal dari bread crumbs, cheese parmesan, dan dipanggang bersama suhu rendah selama tidak cukup lebih 10 menit.

Atraksi menuju titik akhir waktu chef dan dua orang asistennya menaruh potongan daging sapi bersama taraf kematangan medium rare di atas meja. Rona merah berasal dari daging yang juicy tersebut terlihat menyala dan mempercantik hidangan. epilog, chef menaburkan garam bahari ala Salt Bae.

Pengunjung yang hadir tak sabar segera mengeluarkan kamera masing-masing. Lebih-lebih jika tidak untuk menyimpannya sebagai memori sebelum hasil karya ‘Seni abstrak’ berasal dari makanan tersebut disantap sampai habis.

Aksi sama ulang dilakoni Bernard terhadap penyajian hidangan epilog. Ia memilih choco monster kala tersebut, yakni kue cokelat berbahan dasar dark chocolate. Rasanya bukan terlampau manis dan menawarkan sensasi getir sebagai after-taste, terlampau enak ketika menikmatinya.

Dia mencampurkan bermacam biji-bijian, bunga, goji berry, cantiknya rona-rona jelly, dan tak ketinggalan rona sausnya sebagai pemanis plating. Seluruh aksi tersebut dipertontonkan segera di hadapan pengunjung.

Tidak Sekadar Makan

Saat Seni Lukis Berpadu dengan Kemahiran Menata Makanan di Atas Meja Kaca

aksi Unik yang memanjakan lidah dan juga mata pengunjung tersebut bertajuk Art-Tober. Program tersebut akan terjadi tiap-tiap hari Minggu saja, sampai 30 Oktober 2022.

“Kita dambakan menambahkan sesuatu yang mampu mengimbuhkan pengalaman baru bagi tiap-tiap para tamu yang berkunjung di Restoran Mangan,” kata Lindawati Muhlis, General Manager JHL Solitaire.

Di dalam kesempatan tersebut, pengunjung restoran bukan cuman dapat nikmati karya seni menata makanan, tapi juga bermacam lukisan berasal dari artis di dalam dan luar negeri yang dipajang di dinding. Mereka juga berkesempatan untuk membeli karya seni tersebut, layaknya lukisan Marilyn Monroe karya Muji Harjo yang dibanderol rp50 juta, lukisan The Observer karya Syafiq Nordin, dan Zabusa bersama dengan karyanya Don’T Take What’S Mine bersama dengan kisaran harga lukisan Rp10 juta–rp30 juta.

“Para pengunjung mampu nikmati sensasi Art-Tober ini bersama dengan harga kurang lebih Rp450 ribu per orang. Udah terhitung makan sepuasnya di buffet kita,” ujarnya. Saat, menu untuk Art-Tober tersebut konsisten.

Makanan Era Depandi daerah berbeda, Badan Pangan Singapura (Sfa) bisa saja akan langsung mengizinkan impor dan penjualan serangga, dan juga product serangga untuk mengonsumsi manusia dan pakan ternak. Melansir Cna, Senin, 17 Oktober 2022, SFA mengatakan bahwa sehabis “Tinjauan ilmiah seluruhnya”, tersebut mampu terlalu mungkin “Spesies serangga eksklusif bersama dengan riwayat mengkonsumsi manusia” untuk disajikan sebagai makanan.

16 spesies serangga udah ditinjau untuk mengonsumsi manusia, seerti sebagian style jangkrik, belalang, kumbang, ulat tepung, ngengat, ulat sutera, dan lebah madu. Pertanian komersial serangga untuk mengonsumsi manusia dan pakan ternak udah dipromosikan Organisasi Pangan dan Pertanian didalam sebagian year paling akhir, kata Sfa.

Di Singapura, lebih berasal dari 10 corporate udah membuktikan minatnya untuk mengimpor product makanan serangga atau peternakan serangga. SFA menyebut corporate yang akan mengimpor atau membudidayakan serangga untuk mengkonsumsi manusia atau pakan ternak perlu mencukupi persyaratan eksklusif untuk keamanan pangan.

Di antaranya, mereka wajib melampirkan bukti bahwa serangga yang diimpor diternakkan di “Corporate yang diatur bersama kontrol keamanan pangan” dan bukan mempunyai kandungan patogen atau kontaminan berbahaya yang digunakan didalam pemeliharaan atau bantuan makan serangga. Mereka yang idamkan mengimpor atau membudidayakan serangga tanpa riwayat mengkonsumsi manusia wajib jalankan dan menyerahkan evaluasi keamanan terhadap SFA sebelum product itu diizinkan untuk dijual.